NGEWIYAK.com, KAB. SERANG - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pontang kedatangan tamu istimewa, H. Yandri Susanto, S.Pt., Anggota DPR RI Fraksi PAN Daerah Pemilihan Banten II. Kehadirannya ini dalam rangka Agenda Pengajian Bulanan PCM Pontan (19/9).
Kegiatan ini dihadiri lima puluhan tamu undangan dari ortom Muhammadiyah Pontang (Aisyiyah, AMM, IPM, Nasyiyatul Aisyiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Hizbul Wathan), guru (PAUD, TK, MDM, SMP, SMK), dan karyawan amal usaha Muhammadiyah Pontang. Selain dihadiri oleh segenap ortom, guru, dan karyawan, kegiatan ini pun dihadiri oleh Lurah Desa Singarajan, Hj. Ulfah Hasan yang juga merupakan alumnus SMP Muhammadiyah Pontang.
Pengajian Bulanan PCM Pontang merupakan salah satu program pembinaan yang digagas oleh PCM Pontang dan Dikdasmen yang diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antar ortom, guru, dan karyawan. Selain itu, program ini diharapkan dapat memperdalam ilmu dan wawasan tentang keagamaan dan kemuhammadiyahan. Seperti yang disampaikan oleh TB Tusyadi, S.Pd., selaku Ketua Majlis Dikdasmen PCM Pontang bahwa guru-guru dan karyawan harus mendapat pembekalan yang cukup tentang persyarikatan.
"Jangan sampai ngajar di Muhammadiyah, tapi tidak paham ber-Muhammadiyah," tambahnya.
Acara yang berlangsung di Gedung SMK Muhammadiyah Pontang, Kp. Begog, RT 07, RW 02, Ds. Singarajan, Kec. Pontang ini berjalan dengan khidmat. Dihadiri dua narasumber, Ust. Drs. Abu Bakar (Ketua PCM Pontang), dan H. Yandri Susanto (Anggota DPR RI) sebagai narasumber tamu.
Sebelumnya, H. Yandri pernah menjanjikan hadir ke PCM Pontang pada Juli saat bertemu dengan guru-guru Muhammadiyah yang mengadakan pembekalan akhir kelas 3 SMP Muhammadiyah Pontang (Juni 2021). H. Yandri memberikan vasilitas gratis di Villa Ciomas miliknya. Karena masih banyak kendala dan kesibukan, pada Juli yang ia janjikan itu belum bisa dipenuhi. Ia baru bisa menyempatkan silaturahim ke PCM Pontang dan jajarannya pada September ini.
Dalam acara pertemuan bulanan ini, H. Yandri menyampaikan tentang beberapa hal, di antaranya masalah keagamaan, program bantuan, badan penanggulangan bencana, dan pemberdayaan perempuan, serta menyinggung sedikit tentang vaksin dan pembatalan haji.
Terkait Muhammadiyah, menurut H. Yandri, Muhammadiyah itu sangat mandiri dan gotong royongnya sangat tinggi.
"Satu-satunya organisasi yang mandiri adalah Muhammadiyah. Ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Barangkali dengan adanya dialog ini, semoga masalah yang ada dalam organisasi bisa didiskusikan bersama," terangnya.
Tema pengajian yang disampaikan dalam pengajian bulanan ini adalah tentang "Tathayyur", yakni sangkaan (dalam hati) bahwa akan terjadi kesialan.
Menurut Ust. Drs. Abu Bakar, umat Islam tidak boleh berkata sial kepada apa pun yang terjadi yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt. Hal tersebut bisa menimbulkan kesyirikan (syirik asghar) dan merendahkan Allah Swt.
"Tathayyur bermula atas apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui. Seperti mendengar burung hantu yang datang di atas rumah, maka orang percaya bahwa akan terjadi begini dan begitu," terangnya.
Kegiatan ini pun ditutup sebelum Zuhur tiba.
(Red/Encep Abdullah)
1 comments