Puisi Zham Sastera
Diorama Kota Kesekian
Aku tak melihat ramalan sunyi di kota ini
ejaan nasib dari lipatan pertanyaan
bersamaan dengan satu dua kali embusan
napas yang mengadu harap di antara sapuan musim
membaca arah angin
pada nyala temaram lampu jalan
ada yang lebam tapi bukan luka
risalah pencarian
Bandung, 2020
Puisi Zham Sastera
Tak Ada di Kota-Kota
Apa yang telah tumbuh di kota ini
hanyalah ruang-ruang tandus gemerlap lampulampu
mengupas sepertiga rasa yang tersaji dalam bayangbayang
memikul beban rantai di pundak lelaki separuh purnama
samarsamar jejak yang terurai pada setiap langkahnya
matamu mata luka, lukamu luka mata
bisikbisik peralihan kabar nasib
bukan sesekali meronta namun kesekian
di daun telinga paling kanan
di mana akar yang menjadikan orangorang lalulalang
dalam pencarian
menemukan dirinya tak berbilang hari-hari
perhelatan bahasa waktu yang menjadikanmu untuk patuh
mengukur angka-angka dengan asal mula kekosongan
Tangerang Selatan, 2020
____
Biodata Penulis
Zham Sastera, lahir di Pandeglang-Banten, 8 Januari. Alumni Perbandingan Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang kini mengabadi di almamaternya sebagai staf pengajar. Menulis 6 buku puisi tunggal. Aktif bergelut kelas susastra di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat dan Komunitas Sastra Gunung Karang (KSGK) Pandeglang. Zham merupakan peserta dalam Temu Penyair Tifa Nusantara 3 Marabahan Kalsel 2016, Temu Penyair Mitra Praja Utama (MPU) XI Bandung Jawa Barat 2017, Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) X Banten 2017, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival I 2017 Kalsel, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival II 2018 Kalsel, Hari Puisi Indonesia (HPI) Internasional Banjarmasin, Kalsel, 2018, Silaturahmi Penyair Negeri 2019 Semarang, Jawa Tengah, Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival III 2019 Kalsel.
___
Kirim naskahmu ke
redaksingewiyak@gmail.com