Puisi Faris Al Faisal
Ruang Teater
Ruang teater kembali sunyi
Pertunjukan yang sesungguhnya
Dipertontonkan
Dingin menenggelamkan
Lelampu hidup, redup, dan padam
Hari-hari adalah perubahan
Yang cepat lewat
Seperti lakon dan peran yang berganti-ganti
Maka tampil baik di pementasan
Dan drama menjadi sebuah gambaran
Indramayu, 2020
Buku Telepon Tua
Dari sebuah laci kutemukan buku telepon tua
Tersimpan bertahun-tahun lamanya
Nama-nama yang masih terawat
Nomor-nomor yang sudah tak aktif
Memangsa harapan
Sungguh benar dan benar
Waktu dan hari remaja yang memang telah hilang
Kenangan turun
Bagai kepergian kau bersama telepon koin
Indramayu, 2020
Enigma
Bulan merah pergi pada pukul 23.00
Malam membaurkan pekatnya yang hitam dengan bayangan
Lonceng gereja mendengkur dalam mimpi
Derik jangkrik di dada
Sebuah enigma yang sempurna
Ditinggalkan oleh jam-jam yang sunyi
Keheningan menghadirkan kenangan di sekitar kamar
Aku terjaga menatap seraut wajah
Kehilangan yang abadi
Batu-batu kesedihan menggelinding sendiri
Indramayu, 2020
___
Penulis
Faris Al Faisal lahir dan berdikari d(ar)i Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di Komite Sastra, Dewan Kesenian Indramayu (DKI) dan Lembaga Kebudayaan Indramayu (LKI). Namanya masuk buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi). Pada “World Poetry Day March 21” menuntaskan Satu Jam Baca Puisi Dunia di Gedung Kesenian Mama Soegra Dewan Kesenian Indramayu (2021). Puisinya mendapat Hadiah Penghargaan dalam Sayembara Menulis Puisi Islam ASEAN Sempena Mahrajan Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara ke-9 Tahun 2020 di Membakut, Sabah, Malaysia, Juara 1 Lomba Cipta Puisi Anugerah RD. Dewi Sartika dan mendapat Piala bergilir Anugerah RD. Dewi Sartika Bandung (2019), mendapatkan juga Anugerah Puisi Umum Terbaik Disparbud DKI 2019 dalam Perayaan 7 Tahun Hari Puisi Indonesia Yayasan Hari Puisi, dan pernah Juara 1 Lomba Cipta Puisi Kategori Umum Tingkat Asia Tenggara Pekan Bahasa dan Sastra 2018 Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tersiar pula puisi-puisinya di surat kabar Indonesia dan Malaysia. Buku puisi keduanya Dari Lubuk Cimanuk ke Muara Kerinduan ke Laut Impian (Rumah Pustaka, 2018).
Email ffarisalffaisal@gmail.com, Facebook www.facebook.com/faris.alfaisal.3, Twitter @lfaisal_faris, IG @ffarisalffaisal
Kirim naskahmu ke
redaksingewiyak@gmail.com