Puisi-Puisi Suta Sartika
Berteduh di Matamu
Berteduh di matamu
Tak pernah kurasakan bayu yang merasuk ke tubuhku
Berteduh di matamu
Arunika berarak pelan meniti cakrawala
Berteduh di matamu
Sinar hangat, merasuk sukmaku
Berteduh di matamu
Merawat asa, bunga gulma,
Dan hal-hal yang tak terduga
Purwokerto Selatan, September 2021
Ce
Kala itu,
Kulihat teduh hutan-hutan bersembunyi pada rona ayumu,
Aliran segara bermuara pada kedua bola matamu yang selalu segar
Mereguk dahaga dunia,
Gemuruh badai tersimpan pada dalam hatimu,
Kebahagiaan manusia-manusia kecil
Bergerak selaras dengan lincahnya tubuhmu.
Aku menatapmu lagi, kala itu
Memandangi langit yang sebiru samudera,
Memahami cara untuk menyelamimu
Menantikan hening yang tak kunjung datang
Menghampiri untuk kita bersua
Demi untuk saling membisikkan secercah rasa
Akhirnya, kau menatapku
Memandang dengan kedua mata indah
Dan menyinarkan kerahasiaan
Di antara dua rimbun alismu
Aku kembali menatapmu,
Mematung.
Membiarkan udara mendekapku,
Yang tak tahu harus apa aku kepadamu
Hingga akhirnya kesunyian
Memisahkan kita,
Kala itu.
Kaligua, September 2021
__
Biodata Penulis
Suta Sartika, lahir di Tegal 18 Maret 1998. Berkegiatan sebagai pejalan serabutan, pekerja teks, dan pengecer kata-kata. Menjadi bagian kecil dari Rumah Kreatif Wadas Kelir Purwokerto. Karya-karyanya termuat di berbagai media baik cetak ataupun dalam jaringan. Untuk info lebih lanjut silakan berkunjung di instagram @suta_sartika.
Kirim karyamu ke
redaksingewiyak@gmail.com