Puisi Hendri
Zulfa
Seorang perempuan muda
Menumpahkan kecantikannya
Pada segelas kopi
Yang kunikmati di senja kini
Wajahnya manis dalam ritmis
Duduk di antara sunyi yang menepi
Ketika waktu perlahan sirna
Tenggelam ke dalam lautan asmara
Matamu begitu menyala
Menemani alis lentik yang bergelombang
Dan hidung mancungmu
Membuat puisiku berceceran
Perlahan kucuri kecantikanmu
Untuk kusimpan dalam khayalan
Sebagai peneman sepi
Di saat aku bernalar liar
Aku menyukai seluruh ruh dan tubuhmu
Walau kita belum bertutur sapa
Seperti cinta tanpa kata-kata
Yang kuutarakan lewat palka
Sedangkan aku menunggumu
Jawaban dari bibir suci
Tentang cinta, asa, dan rasa
Menyatu bersama tubuhku
Kau dan aku
Kota Serang, 8 November 2021
Permohonan
Jika aku dijemput malam
Sudikah kau menemaniku
Menyusun cahaya bulan
Penerang kesunyian
Senja sudah mengurungku
Sebentar lagi akan gelap
Aku takut dijerat sepi
Pada gulita yang bertahta
Aku ingin Neng Zul di sampingku
Duduk secara lekat
Menciptakan kehangatan
Yang hangatnya kusukai
Temanilah aku malam ini saja
Kita kikis gelapnya malam
Kita leburkan angin kelam
Menjadi cinta yang utuh
Aku ingin menulis di bibirmu
Tentang puisi manis
Seindah merah senyummu
Yang bergolak dalam hasrat
Temani aku
Cukup malam ini saja
Kota Serang, 9 November 2021
___
Penulis
Hendri, Guru di SMPN 6 Kota Serang.