Ke-mer-de-ka-an
: kemerdekaan ialah hak segala bangsa
dan setiap makhluk hidup yang merasa
hidup untuk mempercayai kemerdekaan
oleh sebab itu, maka penjajahan atas nama
apa pun di atas dunia harus dihapuskan, karena
tak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
(2021)
Rasa Merdeka
Maka setelah merdeka,
rasanya, rasa kemerdekaan
yang semerdeka-merdekanya
wajib dirasakan semua warga
negara. Dan menjadi kewajiban
bagi negara melalui kendara Trias
Politika tuk menjamin semua warga
negara hidup dalam rasa yang merdeka.
(2021)
Pertanjaan Djadoel
Djangan tanjakan apa jang
soedah rakjat berikan oentoek
negara, tetapi tanjakanlah
soembangsih apa jang telah
wakil rakjat berikan pada
rakjat biasa dan djoega djelata.
(2021)
Sjadjaratoen dan Sesoedahnja
: Oentoek Boeng Karno
Boeng, dari boekoe sedjarah kami beladjar: bahwa kita tak pernah beladjar dari sedjarah apalagi membatja boekoe. Portoegies memang soedah habis. Di Tidore, Spanjol kehilangan kon...-trol. Kongsi Dagang Kompeni telah angkat kaki. Perantjis kembang kempis seroepa boontjes. Sedang di Poelaoe Djawa, Inggris soedah dilinggis. Dai Nippon, kosong, tinggal leksikon. Tapi Inlander masih seperti galon zonder dispenser. Tapi anak-anak iboe pertiwi masih ada jang diperlakoekan seperti anak tiri: Papoea. Di iboe kota, orang-orang jang menoentoet haknja dioesir seperti ketjoak.
Boeng, lihatlah, setiap tahoen kami—merajakan kemerdekaan namoen kami tak pernah sekalipoen bertemoe dengan merdeka. Boeng, beritahoe dakoe; siapa itoe merdeka?
(Buitenzorg, 17 Agoestoes 2021)
___
Penulis
Mochammad Aldy Maulana Adha dilahirkan di Bogor, Jawa Barat, 27 Maret 2000. Bukunya: Timbul Tenggelam Philo-Sophia Kehidupan (2020); Timbul Tenggelam Spirit-Us Kehidupan (2020); Trias Puitika (2021).
Pembaca yang suka menulis ini adalah penerjemah, kreator sekaligus kurator puisi, prosa, dan cerpen.