Puisi M.Z. Billal
Ceritakan Saja Lukamu KepadaNya
ceritakan saja.
Dia tak pernah seperti
yang lain
menolehkan pandangan,
mendengar tapi tak mau tahu.
lukamu akan lekas
disembuhkan dalam satu kecupan.
Dia yang menciptakan nasib
dan mengembalikan
seluruh masa lalu ke dalam
ruang ingatan semua manusia.
Dia juga memberimu duka
untuk belajar keras
mencintai kehilangan
dan lekas berkemas menuju
masa-masa sesudah ini.
kau harus berhenti pura-pura.
kesendirian paling menyiksa
ialah saat Dia berani kautinggalkan.
tapi Dia tak marah.
senantiasa menjaga
bahkan di antara maut
yang siap menerkam jiwamu.
jadi, ceritakan saja lukamu kepadaNya.
luka itu. terperih ketika
kau tega hapus satu-satunya jalan pulang.
Kamar Alegori, 2021
Perayaan Mengenang Ayah
di ruang tengah
seluruh kami duduk
di sisi ibu.
menatap bersama
foto terakhir ayah
yang tersenyum di dinding.
kami mulai berbicara
tentang apa saja;
tentang ayah.
di luar hujan januari
masih turun
bersama seluruh
kenangan
yang dimiliki
semua orang.
termasuk kami.
ayah pernah bilang
“jangan terlalu lama
bersedih,
untuk hal-hal
yang membuatmu
menunda pekerjaan
lebih lama.
bakarlah
setiap bagian tubuhmu
bersama seluruh
kenangan baik
yang amat mencintaimu
sebab kelak,
hanya itu yang kau punya.”
lalu ibu meneteskan air mata.
tidak pernah mengatakan
sedalam apa cintanya kepada ayah.
Kamar Alegori, 2021
Kebohongan Adalah Luka
kutanya padamu kenapa kau harus
berbohong. menipu diri sendiri
dan menikam dadamu habis-habisan
dengan senyum atau tawa yang tidak
pernah memberimu apa-apa kecuali luka
yang makin menganga.
namun kau hanya diam. seolah kau
kini adalah patung peringatan di tengah
kota kita yang mulai berantakan
oleh berita-berita yang tidak pernah jelas
kebenarannya. kau lantas memudar
di bawah rintik hujan, deru angin
dan terik matahari yang membakarmu
jadi abu yang tidak pernah bisa disentuh.
kau, bukankah sudah pernah kubilang
aku siap menjadi papan catur
dan kau adalah bidak-bidak liar
yang gesit berburu kemenangan.
susunlah rencana-rencana hebat
dan aku akan membantumu mendaki
bukit-bukit terjal lalu menyeberangi
perbatasan hingga mencapai
lembah-lembah jauh yang belum
memiliki nama-nama bagus
untuk diingat. akan kulakukan
segala hal baik untukmu. sebab aku
tidak ingin melepasmu sendirian
sebagai tokoh yang terjebak
dalam labirin pintu kebohongan
yang kauciptakan sendiri.
jadi kenapa kau masih harus berbohong.
kau terluka dan berusaha tetap bertahan
tapi memarnya sampai kepada tubuhku.
tanpa berkata, aku tahu kau makin tiada.
dan kota kita tidak akan pernah mengingat
siapa yang terbaik di antara kita.
segalanya hanya tersisa sebagai cerita
yang ditinggal jauh di belakang.
Kamar Alegori, 2021
____
Penulis
M.Z. Billal, lahir di Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Menulis cerpen, cerita anak, dan puisi. Karyanya termaktub dalam beberapa kumpulan puisi Bandara dan Laba-laba (2019, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), antologi Rantau Komunitas Negeri Poci (2020), antologi Sebuah Usaha Memeluk Kedamaian (2021). Tulisannya tersebar di berbagai media, seperti Pikiran Rakyat, Haluan Padang, Riau Pos, Fajar Makassar, Kedaulatan Rakyat, Radar Malang, Bangka Pos, ide.ide.id, biem.co, magrib.id, bacapetra.co, dll. Buku Fiasko (2018, AT Press) adalah novel pertamanya. Bergabung dengan Community Pena Terbang (COMPETER) dan Kelas Puisi Alit.
Surel: billalzain90@gmail.com
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com
1 comments