Sakiban, S.T., M.M., IALI, pria kelahiran Serang, 22 Desember 1991. Tahun 2014, ia menyelesaikan studi strata satunya pada Jurusan Arsitek Lanskap, Universitas Trisakti, Jakarta. Kemudian, tahun 2020, ia melanjutkan pendidikan magisternya di Jurusan Manajemen, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Selain pendidikan formal, Kang Sakiban menempuh beberapa pendidikan nonformal dan tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan juga bergelut sebagai relawan.
Berawal dari keresahannya akan perlunya suatu regenerasi pada bidang arsitek lanskap serta adanya kesenjangan lulusan SMK yang mendominasi angka pengangguran baik skala regional maupun nasional, Kang Sakiban bersama kedua rekannya, yaitu Kang Mujaddid (alumnus Universitas Trisakti) dan Teh Eli (alumnus Institut Sains dan Teknologi Nasional) mendirikan suatu wadah untuk menaungi minat dan bakat para pemuda yang terintegrasi dengan pengembangan desain arsitektur lanskap yang disebut Sahabat Lanskap Indonesia (SALI). Hal ini yang membuat Redaksi tertarik untuk mengenal lebih dekat Kang Sakiban selaku inisiator sekaligus founder Sahabat Lanskap Indonesia (SALI).
Dari pada penasaran, langsung saja kita kepoin pemuda dengan segudang prestasi dan tentu saja menginspirasi tersebut. Dan inilah jawaban yang disampaikan oleh Kang Sakiban dengan penuh antusias dan mendetail.
___
1. Kang, Sahabat Lanskap Indonesia (SALI) itu lembaga yang bergerak dalam bidang apa dan kapan didirikannya?
SALI adalah sebuah wadah pembinaan dan pengembangan minat dan bakat pemuda, serta pemberdayaan masyarakat (khususnya pemuda). Sebenarnya bergerak di bidang kepemudaan secara umum. Namun, karena kami berlatar belakang Arsitektur Lanskap, makanya lebih fokus ke pengembangan tentang desain arsritektur lanskap dan pertamanan (pada awalnya).
Namun, memang dari awal kami sudah rencanakan bahwa pendirian SALI ini adalah sebagai tonggak untuk menjadi sebuah wadah pengembangan pemuda yang terintegrasi. Terkait berdirinya SALI, kita launching pada 28 Oktober 2017, namun baru aktif (dapat peserta binaan) bulan Januari 2018.
2. Terus, motivasi pribadi Kang Sakiban beserta beberapa teman inisiator mendirikan Sahabat Lanskap Indonesia (SALI) muncul dari mana?
Ide awalnya itu sebenarnya dari hasil ngobrol saat makan malam sih. Saya dan Mujaddid itu berpikir bahwa perlu adanya regenerasi Arsitek Lanskap. Di samping itu, adanya kesenjangan lulusan SMK yang saat itu mendominasi angka pengangguran di Banten dan nasional juga. Maka kami punya gagasan untuk pembinaan anak-anak SMK untuk belajar bersama tentang desain lanskap. Tapi lebih ke drafter-nya sih.
Selain itu, kami juga merasa bahwa di Banten masih perlu adanya wadah kepemudaan supaya semakin banyak tempat pemuda untuk berkreasi dan menyalurkan kreativitas dan semangatnya dalam hal yang positif (waktu itu masih sering juga terjadi tawuran pelajar). Nah, setelah itu kita coba cari teman seprofesi yang ada di serang juga, akhirnya ketemulah alumnus ISTN, yaitu Eli. Jadi kita bertiga deh.
3. Oh iya, Kang. Terkait visi Sahabat Lanskap Indonesia (SALI) "Membangun Harmoni Kehidupan" itu maksudnya bagaimana yah?
Untuk visi membangun harmoni kehidupan, itu karena memang kami ingin, berharap, punya cita-cita, untuk membangun dan mengembangkan suatu wadah pemuda yang terintegrasi antara aspek sosial-ekonomi-lingkungan, di mana ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang harus dijalankan secara seimbang jika ingin mencapai pembangunan berkelanjutan/sustainable development.
Membangun harmoni kehidupan juga bermakna bahwa kita mesti selaras dan tetap memperhatikan tiga aspek kehidupan (sosial-ekonomi-ekologi/ lingkungan), saling membangun, saling melengkapi, saling mendukung, saling berhubungan.
4. Sebagai profesi, menjadi seorang arsitektur lanskap itu gimana sih peluangnya Kang dalam kehidupan mutakhir ini?
Dalam pangan kami dan dalam kebutuhan profesi ini, kami berpendapat dan berkeyakinan bahwa profesi sebagai arsitek lanskap itu sangat dibutuhkan, baik saat ini (masa banyaknya pengembangan dan pembangunan) maupun nanti di masa depan, karena selagi masih ada manusia dan aktivitasnya, maka perlu adanya suatu lingkungan.
Dan perlu diketahui, bahwa arsitek lanskap di Indonesia masih relatif sedikit jumlahnya, pun universitas yang menyelenggarakan prodi tersebut hanya sembilan kampus (2021). Itu artinya peluang sangat besar, baik nantinya berprofesi sebagai ASN, di swasta, atau wirausaha bidang lanskap.
5. Oke, dilanjut ya. Kita juga pengin tahu dong, Kang. Kira-kira, kelebihan dari Sahabat Lanskap Indonesia (SALI) dengan lembaga lanskap yang lain di Indonesia apa yah?
Awalnya memang kita semacam komunitas pengenalan profesi dan pembinaan anak-anak SMK saja. Namun, setahun setelah pendirian, SALI sudah menjadi sebuah yayasan pendidikan, yaitu Yayasan Sahabat Lanskap Indonsia. Menurut kami, keunikannya itu, antara lain SALI itu dari pemuda, oleh pemuda dan untuk pemuda, pendanaannya juga kami tidak mencari donasi (karena bagi kami ini digerakkan oleh pemuda) jadi sebagai pemuda harus bisa mandiri, dan itu tertuang juga dalam Grand Design SALI. Jadi kami mendanai aktivitas kalau tidak dari uang pribadi, kami pun sering mengikuti semacam grants competition untuk sumber pendaan organisasi, termasuk pendirian yayasan tersebut di atas juga uangnya dari hasil lomba. Kalau secara lembaga/ komunitas, ya kami bedanya pendanaannya tidak dari hasil donasi (kalau yang lain kan ada galang donasi tuh). Sebenarnya penggalangan donasi juga baik, hanya memang kami ingin membuat pembeda saja.
6. Wah, semakin menarik nih. Dari empat unit turunan program Sahabat Lanskap Indonesia (SALI), di antaranya Unit Pendidikan, Unit Komunitas, Unit Bisnis, serta Unit Research and Development. Bisa dijelaskan tidak Kang kegiatan-kegiatan menarik apa saja yang dilakukan di setiap unit tersebut?
Pertama, Unit Pendidikan. Ini awal mulanya berdiri, unit pendidikan ada pembinaan bagi anak-anak SMK (saat itu kami kolaborasi dengan SMK pertanian), dan sekaligus pilot projek kami di unit komunitasnya (Sahabat Nata Sekolah). Karena banyak yang minat dari sekolah lain juga, dan kami coba kembangkan yaitu ada program Future Landscape Architect of Indonesia (FLAI), ini sub unit pendidikan, di mana sub unit ini fokus ke pengenalan profesi ke anak-anak SMA/SMK supaya minat dan masuk ke jurusan Arsitektur Lanskap, saat itu kami baru collab dengan Universitas Trisakti. Untuk materi, dari temen-temen mahasiswa Trisakti, itu untuk bidang lanskapnya. Kalau untuk bidang umumnya seperti motivasi, kami collab dengan mahasiswa-mahasiswa di Serang (perorangan) seperti mahasiswa berprestasi dari UIN Banten, terus ada juga mahasiswa Untirta yang care dengan pendidikan. Dan di tahun 2019, unit pendidikan buka program Akademi Arsitektur Lanskap dengan sasarannya pemuda yang belum kuliah 10 orang, tapi hanya berjalan 5 bulan sudah pada hilang karena ternyata "kebutuhan mereka" itu bukan pelatihan, tapi pekerjaan yang menghasilkan uang langsung. Akhirnya 2020 kami kembangkan unit bisnis jasa lanskap dan pertamanan. Desain dan pembuatan taman. Sampai sekarang masih aktif meski jarang-jarang dapet project.
Kedua, Unit komunitas. Sebenarnya memang program ini program Sahabat Nata Sekolah namanya, tapi karena jarang sekali sekolah yang mau collab untuk dijadikan tempat, jadi dampaknya kurang. Jadi kita coba untuk ikut bergabung di kegiatan-kegiatan komunitas hijau seperti Kemangteer Serang untuk penanaman pohon di area mangrove. Dan sudah beberapa kali delegasi SALI ikut.
Ketiga, Unit Bisnis. Ini ada karena sebagai wadah latihan wirausaha. Project awal yang kami lakukan yaitu tantangan ke adik-adik gimana caranya uang 200 rb dari hasil lomba bisa berlipat ganda. Waktu itu SALI jadi reseller gula semut, dan alhamdulillah dalam 5 bulan jadi 1 juta itu uang. Kemudian coba buka jasa crafties gitu yaitu foto graduation gitu. Sempat jalan, namun berhenti karena mitra yang cetaknya udahan. Coba cari cara lain yaitu jual t-shirt, alhamdulillah nambah lagi uangnya, ya meski pada akhirnya habis untuk pendanaan rutin kegiatan SALI seperti beli kertas, alat gambar dll. Tahun 2022 ini juga mau pengembangan prorgam ,yaitu mau buka usaha jasa pesan antar sayuran, ikan dan daging, buah segar, yang siap masak. Jasa ini online, namannya POT TANDUR (Pasar Online Tukang TANam Dan USaha Rakyat) konsepnya pemeberdayaan pemuda dan social entrepreneurship.
Sementara Unit Reaserch and Development sebenarnya belum ada, karena memang target 2022 ini di rencana kerja kita 2019--2023. Sedang persiapan untuk laucnhing Januari 2022 ini. Sedangkan aktivitas/ sounding-nya sudah kita jalankan yaitu dari Juli lalu, yaitu dengaN cara ikut lomba karya tulis ilmiah. Alhamdulillah sempat juara 1 juga tingkat nasional kemarin, sekarang lagi nunggu pengumuman juga untuk LKTI tingkat nasional. Mohon doanya ya tanggal 10 Desember pengumumannya.
7. Amin, semoga mendapatkan hasil yang terbaik ya Kang untuk LKTI-nya. Oh iya, Kang. Bila ada yang hendak bergabung menjadi bagian dari Sahabat Lanskap Indonesia (SALI). Apakah ada syarat khusus atau menjalani mekanisme tertentu?
Syarat gabung, ya pemuda aja ketegorinya. terus tinggal milih unit mana maunya, tidak ada persyaratan lainnya.
8. Terakhir, Kang. Pesan apa yang hendak Kang Sakiban sampaikan kepada para pembaca ngewiyak maupun Sahabat Lanskap di luar sana?
Pesannya, ayo kita berkolaborasi demi mendukung SDGs dan menuju Indonesia Sejahtera 2030, dengan memanfaatkan momen bonus demografi. sekaligus kita menyiapkan generasi EMAS Indonesia tahun 2045, sebagai hadiah 100 tahun Indonesia merdeka.
(Tukang nanya, Anggun Tirta Rani)