Forum Mahasiswa Pontirta alias FMP selenggarakan pelantikan dan dialog publik di Aula T.B. Suwandi, Kota Serang, pada Jumat (18/3). Kegiatan ini sekaligus peningkatan mutu kinerja para pengurus FMP (upgrading).
Acara tersebut mengusung tema "Suara Publik dan Kebijakan Publik". Sekda Kabupaten Serang, Drs. T.B. Entus Mahmud Sahiri, M.Si. dan Pendiri Yapikas Asyarif sekaligus mantan dewan Provinsi Banten, H. Aries Halawani Rowiyan, S.H., M.M. menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini.
"Kebijakan publik tidak terlepas dari leadership atau kepemimpinan yang akan mempengaruhi manajemen pemerintahan. Pemerintah dalam menyusun rencana itu harus sesuai hukum dan kesepakatan bersama, dalam hal ini pemerintah dan DPRD," ungkap Drs. T.B. Entus Mahmud Sahiri, M.Si. dalam sesi dialog.
Sementara itu H. Aries Halawani Rowiyan, S.H., M.M. membahas peran mahasiswa sebagai kontrol kebijakan pemerintah (agent of control). Mahasiswa, tuturnya, merupakan aset potensial dalam mempengaruhi kebijakan publik dan kesejahteraan masyarakat.
"Posisi mahasiswa sangat potensial. Mahasiswa kan bisa bekerja sama dengan pemerintahan dan ikut menyejahterakan masyarakat di daerahnya. Tapi mahasiswa itu harus memiliki knowledge dan pemahaman yang memadai terlebih dahulu, jadi tidak asal-asalan," ujarnya dalam sesi dialog.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh keluarga besar FMP baik dari kalangan dewan pendiri, dewan pembina, demisioner, dan seluruh pengurus. Selain dialog publik, ada kegiatan pelantikan ketua umum baru dan upgrading untuk seluruh pengurus guna mempersiapkan pergerakan organisasi FMP ke depan.
Tujuan diadakannya Dialog Publik dalam rangkaian kegiatan pelantikan ini untuk merangsang para pengurus FMP terkait alur yang dijalankan pemerintah pasca-dilantik. Ketua Umum FMP baru, Riyan Hidayatullah, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar FMP bisa berkontribusi dan bekerja sama dengan pemerintah terkait kebijakan publik ke depan.
"Harapan saya diadakannya dialog publik ini FMP dan pihak pemerintah Kabupaten Serang bisa berkolaborasi dengan serius. Karena kami sebenarnya memiliki banyak keresahan yang mungkin harus dikritisi dan ditindaklanjuti bersama-sama antara mahasiswa dan pemerintah terkait demi kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat Pontrita," pungkas Riyan yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu.
(Redaksi)