Puisi Hendri
Desah Waktu
Di bibirmu ada sisa nafasku
Bergelut dalam kalut
Menceritakan peristiwa
Dari peristiwa
Lekat dan nikmat
Kau persembahkan kehangatan
Di setiap sudut malam
Dingin yang berliku
Hilang oleh nafsu
Tubuhmu bergetar
Memainkan tali gitar
Musik melodi mengiringi nyanyian
Puncak. Pada permainan dua babak
Kau menari begitu elok
Lelehan peluh beradu lusuh
Membakar asmara
Menghanguskan jiwa
Lela juga
Kota Serang, Februari 2022
Sebuah Hasrat
Aku ingin menciummu
Sekali saja Bestie
Ingin tahu rasanya nikmat
Tentang sentuhan yang lekat
Hangat dan penuh hasrat
Mungkin bibirmu
Bisa menuangkan sajak-sajak
Yang begitu manis
Walau kau masih asing
Di belantara sukmaku
Namun kecantikanmu datang
Menggedor-gedor celanaku
Aku ingin menciummu
Sekali saja Bestie
Kemudian berlalu
Menyisakan khayalan
Dari sisa ciuman
Menjadi lendir-lendir tak bertuan
Aku ingin menciummu
Sekali saja Bestie
Dan tidak akan menciummu
Selamanya
Kecuali hasratmu memuncak
Untuk kembali kuciptakan hangat
Kota Serang, Maret 2022
Balada si Anak Rantau
Wahai rindu
jangan paksa aku pulang
untuk kembali ke kandang
biarkan aku hidup dengan bising kota
dan jerit lalu lintas
Tanah-tanah desa yang harum
mungkin hanya menjadi rekam jejak
dari tapak kaki yang kutinggalkan
di lumur-lumpur persawahan
Nyanyian burung di atas pohon
lantunan kokok ayam di pagi buta
serta gerombolan kerbau bermufakat
akan menjadi kenangan terindah
yang tak kutemui di sini
Walau jauh dari embun desa
dan gemercik sungai yang damai
namun hati ini selalu singgah di hamparan
kampung halaman. Berkasih merdu
lewat khayalan dan impian
Wahai rindu
jangan paksa aku pulang
untuk kembali ke kandang
karena aku sudah betah di sini
bersama ribuan sajak dan puisi
Kota Serang, Maret 2022
______
Penulis
Hendri, alumnus Diksatrasia Untirta 2005. Kini mengajar di SMPN 6 Kota Serang sebagai Guru Bahasa Indonesia.
Kirim naskahmu ke
redaksingewiyak@gmail.com