Puis Agus Sanjaya
Di Kedai Tuhan; Ada Roti Durian
Saat tanggal muda
Semut-semut berlarian
Untuk mengejar remah roti
Yang disiapkan kedai Tuhan
Aroma roti durian
Menyapa indera penciuman
Menggertak perut kelaparan
Untuk mampir merasakan
Di kedai Tuhan
Semut-semut mengular
Seperti akar yang menjalar
Penuh kata-kata kelakar
3 April 2022
Tuyul-Tuyul; Mengejek di Kejauhan
Di malam tanpa bohlam
Tuyul-tuyul itu tumbuh
Mencuri padi orang-orang
Mereka bakar semuanya
Menjadi ledak kebencian
Ke arah bilik pemandian
Sudah tak kenal kesopanan
Apalagi jalan kebenaran
Tuyul-tuyul menjelma siluman
Saat orang-orang kelimpungan
Tuyul-tuyul mengejek di kejauhan
Sembunyi dalam rerimbunan
4 April 2022
Manusia Adalah Gergasi
Keinginan manusia sebesar gergasi
Bukan hanya sekecil kuku kaki
Saat ingin sudah menjadi angin
Tak ada kata mundur di dalam angan
Manusia sering melahap peri-peri
Yang berderet di perayaan.
Ketamakan sering kali membuat logika kalah. Hanya mampu pasrah.
Peri-peri memang kelihatan nikmat disantap, tetapi juga penuh warna gelap. sebab hasrat boleh untuk lelap.
8 April 2022
_____
Penulis
Agus Sanjaya, lahir di Jombang, 27 Agustus 2000. Buku pertamanya berjudul Akar Kuning Nenek, serta buku keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di Guepedia tahun 2020. Saat ini ia tengah sibuk kuliah, menimba ilmu di COMPETER Indonesia dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Karya-karyanya banyak terangkum di antologi bersama dan media online.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com