NGEWIYAK.com, KAB. SERANG -- Komunitas Menulis Pontang-Tirtayasa (#Komentar) sukses gelar pertemuan perdana Kelas Menulis Angkatan ke-11 (Minggu, 17/7). Pertemuan kali ini spesial karena bertempat di ruang perpustakaan kecil Kelurahan Desa Singarajan, Kec. Pontang, Kab. Serang. Ruangan ini juga merupakan bekas kamar isolasi selama Covid-19.
Encep Abdullah, selaku Ketua #Komentar bulan lalu bertemu langsung dengan Kepala Desa Singarajan, Hj. Ulfah, dan meminta izin untuk menggunakan tempat tersebut untuk berkumpul dan berdiskusi anggota #Komentar tiap Minggu pukul 13.00 s.d. 16.30. Kades menanggapi pernyataan Encep dengan ramah.
"Boleh, silakan dipakai saja. Saya senang kalau memang mau dimanfaatkan untuk kegiatan baca-tulis. Minta saja kuncinya kepada petugas," ujar Hj. Ulfah.
#Komentar angkatan ke-11 ini ada 5 peserta, yakni 2 orang dari Pontang-Tirtayasa (Pontirta), 3 orang dari luar Pontirta, yakni Mela (Cikuesal), Among (Pontirta), Rahma (Walantaka), Silvia (Pontirta), Fadlu (Serang). Para peserta adalah pelajar, mahasiswa, dan karyawan swasta.
Sebelumnya kelima peserta tersebut sudah melewati tahap seleksi karya dan wawancara pada 5 Juli, diumumkan 7 Juli. Semuanya diterima karena punya semangat dan komitmen untuk belajar menulis.
"Saya siap belajar. Saya siap menulis," ujar Rahma saat di wawancara.
Pertemuan hari ini cukup menyenangkan. Dihadiri para pementor #Komentar: Ray Ammanda, Ma'rifat Bayhaki, Lukmannul Hakim. Para peserta juga sangat antusias mendiskusikan dan membedah karya puisi, cerpen, dan esai. Mereka terlihat haus belajar. Mereka juga menulis karya yang luar biasa. Tema yang diangkat cukup berat, misalnya Mela yang mengangkat isu toleransi dan berkewarganegaraan.
Sul Ikhsan, selaku koordinator kegiatan di #Komentar, mengaku bahwa peserta kali ini berbeda dengan angkatan sebelumnya. Mereka punya komitmen dan gairah yang luar biasa walaupun jarak mereka ke komunitas itu lumayan jauh.
"Kalau sudah cinta, jarak itu tak pernah ada," ujar Sul Ikhsan mengutip puisi Joko Pinurbo.
Diskusi pada pertemuan selanjutnya akan ada gilir tempat. Ada tiga tempat yang direkomendasikan: Markas #Komentar, Perpustakaan Desa Singarajan, dan Kantor Redaksi NGEWIYAK.com di Ciruas.
Di mana pun para peserta belajar, Sul Ikhsan berharap tidak mengurangi semangat menuntut ilmu. Seperti yang ia ungkapkan "Kalau sudah cinta, jarak itu tak pernah ada."
Pertemuan kali ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi.
(Redaksi)