NGEWIYAK.COM, KAB. SERANG – Komunitas Menulis Pontang-Tirtayasa alias #Komentar sukses selenggarakan diskusi ilmu seputar penerjemahan buku pada Minggu (21/8). Kegiatan ini dilaksanakan di Markas Besar #Komentar, tepatnya di Jalan Ciptayasa Pontang, Kp. Pasar Sore, RT 004, RW 001, Ds. Singarajan, Kec. Pontang.
Diskusi kali ini mengambil tema “Beginilah Menjadi Penerjemah Buku”. Pengurus #Komentar mengundang Nisa Khoiriyah sebagai pemantik, sekaligus penerjemah di penerbitan buku terkenal, yakni Basabasi.
“Saya menjadi penerjemah sejak tahun 2017. Mulanya, saya melihat sebuah tweet dari penerbit Basabasi yang sedang membuka lowongan pekerjaan penerjemah. Setelah melamar dan mengikuti tes, akhirnya saya mendapatkan job pertama saya, yaitu buku filsafat yang cukup menguras otak,” ujar Nisa.
Lebih lanjut, Nisa menjelaskan bahwa dalam proses kreatif menerjemahkan ada suka dan dukanya. Meski begitu ia sangat menikmati karena menerjemahkan telah menjadi kebiasaannya sejak duduk di bangku SMA.
“Sejak SMA saya suka menerjemahkan buku-buku atau kalimat-kalimat. Bahkan sampai duduk di bangku kuliahan. Saya juga kuliah ngambil jurusan Bahasa Inggris. Nah, di situ ada mata kuliah Penerjemahan. Mata kuliah itu yang paling saya suka,” ujar ibu beranak dua tersebut.
Dalam diskusi ini para peserta sangat aktif menggali pengalaman pemantik dalam proses menerjemahkan buku. Nurhadi, selaku anggota #Komentar angkatan ke-10 mengaku sangat senang dengan diadakannya kegiatan diskusi tersebut.
“Pasti seneng dong. Pertama, saya dapat buku gratis. Kedua, menambah wawasan bahwa pekerjaan menerjemahkan buku, menurut saya adalah suatu keberuntungan. Karena satu buku saja yang diterjemahkan, pastinya kan mendapat kesempatan membaca buku aslinya. Tapi, yah tadi, minimal harus bisa bahasa Inggris. Semoga saya bisa belajar lebih giat lagi setelah ini,” pungkasnya.
(Nrhd/Redaksi)