Puisi M. Firdaus Rahmatullah
Adalah
Adalah waktu yang membawamu pulang
di antara kenyataan muram
dan kemarau berjalan berdampingan
Adalah impian yang membawamu pulang
di antara purba ingatan
dan musim yang tak tenang
Adalah Aku yang membawamu pulang
di antara jarak
dan lintasan galaksi yang dimikrajkan.
Mei 2022
Ada yang Memisah
Ada yang memisah kita
jarak ini
tapi engkau diam saja
ada yang melepas kita
rentang ini
tapi tanah tak rengkah
ada yang pergi
dari sini
tapi bukan kita.
Mei 2022
Engkau Lukis
Engkau lukis wajahmu
yang hampir beku
dengan kanvas pinjaman
dengan tangan gemetar.
Di tepi laut
riuh pasir hikmat mewiridkan wajahmu
jelmaan inti pemilik wajah
juga pemilik pantai-pantai lain
Seketika dentum kalbu meledak ke mana-mana
serpih-serpihnya berhamburan di mana-mana
wajahku ada di sana
antara bayang-bayang dan kata-kata.
Tak ada yang selamat
tanganku terserak
tubuhku luka
darahku nanah
Sementara deras arusnya
menuju hilir makna bahasa.
Mei 2022
Sebuah Pintu, Untukmu
Kita diberkahi begitu banyak pintu
dan diperkenankan memilih salah satu
tak ada pintu lain
meski kau mengingini yang lain
Sebuah pintu yang akan membawamu
ke jalan mana pun yang engkau mau
tak ada sesat, apalagi sasar
pintu-pintu itu adalah jalan keluar.
Kendati telah kubuka satu untukmu
engkau tak segera masuk menemuiku.
Mei 2022
_______
Penulis
M. Firdaus Rahmatullah lahir di Jombang. Menggemari sastra dan kopi. Puisi-puisinya pernah dimuat di beberapa media massa. Puisi-puisinya juga termaktub dalam buku Selasa di Pekuburan Ma’la (2019), Perjumpaan: Antologi Sastra Festival Sastra Bengkulu (2019), Segara Sakti Rantau Bertuah: Antologi Puisi Jazirah 2 (2019), Banjarbaru Rain (2020), Perempuan-Perempuan Kencana (2020), Wasiat Botinglangi’: Antologi puisi tentang Nilai-nilai Budaya Sulawesi Selatan (2022), dan Laut dan Kembara Kata-kata: Jazirah Sebelas (2022.) Buku tunggalnya Cerita-Cerita yang Patut Kau Percaya (2019) dan Langit Ibu (2022). Kini berkhidmat di SMAN 1 Panarukan.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com