Puisi M.Z. Billal
Pohon
andai aku adalah pohon
tak perlu siapa pun memberiku nama
akan kuminta siklon mencabut baniu
biar semua pengakuan tumbang
meluluhlantakkan kesedihanku
dan masa depan menjelma telur
mengubahnya jadi seekor anak burung
kenari kuning yang bebas terbang jauh
yang mahir menerjemah kicau
ke bahasa ibu yang berkisah
perihal rahasia dan pertanyaan-pertanyaan
tentang siapa aku
di dalam tubuh
yang terbuat dari rindu dan kehangatan
masa lalu
daun-daun yang menulis sajak
sebelum bahasa ayah
berbicara tentang cinta yang penuh
tak menghakimi pengakuanku
dan menerima perbedaan yang tercipta
telah jauh tertanam dalam gua garba ibu
berasal dari cinta yang menjadikan aku
2023
Komuter
kota ini menculik
semua orang. juga kau.
setiap hari di jam kerja. bahasa
kelelahan. membahas banyak
hal. urusan-urusan pribadi
urusan negara, moral, ekonomi dan
agama. juga perasaanmu.
yang kaubicarakan
sendiri di peron sambil menunggu
kereta api sialan yang sering kali
terlambat menjemputmu pulang.
kadang iseng kau mengambil gambar
orang-orang di stasiun sesukamu
untuk menghibur diri dan
memberi mereka nama-nama baru.
seolah kau punya kuasa atas
hidup semua orang kecuali
hidupmu sendiri yang belum
mampu kaukuasai. sebab masalahmu
adalah sering kehabisan kata
untuk berbicara pada
diri sendiri. kau merasa tersesat
dari rumah ke stasiun ke kantor ke jalan
ke gerai cepat saji ke kantor lagi
ke jalan lagi ke stasiun lagi ke rumah lagi.
dan hanya mampu bertanya tanpa
pernah ada jawaban yang nyaman, menurutmu
sembari mendengar Coldplay berbisik
di earphone, memberitahu tentang
hidupmu yang hebat, yang berani, yang pemaaf.
adakah kereta di stasiun ini yang bisa
mengantarmu ke surga tanpa perlu banyak
bertanya apakah kau sudah siap untuk
ke sana? sebab kau hanya punya kenangan.
masa-masa sunyi tentang tubuhmu
dan kota ini. setiap hari, sepanjang tahun,
bertahun-tahun. sepanjang perjalanan
dari rumah ke tempat di mana kata-kata
bekerja. memiliki kaki untuk berjalan cepat
dan mulut untuk menikmati makan siang
sambil bertukar cerita tentang urusan-urusan pribadi,
urusan negara, moral, ekonomi, dan agama.
2023
Sedu
Hatinya ditebang seperti pohon besar
yang menghalangi jalan pulang.
padahal sekian puluh tahun dia berada
di sana adalah untuk hidup sebagai penanda.
dia terlalu setia kepadamu sampai
rindunya menjelma rimbun dedaunan
agar kau tak tersesat memasuki kampung halaman.
Tetapi sebagian dari kesetiaan
adalah bencana dan satu-satunya penopang
yang dia punya hanya sepotong kesabaran.
dia mencintaimu tapi kau merobohkannya.
dan kelupaanmu menjelma herbisida,
perlahan berusaha meracuni sekujur
cinta yang kokoh pada akar, dahan,
ranting, dan daun-daunnya.
Kemungkinan besar dia pun akan mati.
tumbang didera badai kesepian yang merintih
dari pagi ke pagi yang lain.
sebab mengenangmu adalah proses
meranggaskan diri dan membunuhmu
bukan balas dendam terbaik dalam sebuah puisi.
Dia masih ingin setia kepadamu.
kebodohan cinta yang melahap waktu
dan mematahkan ranting-rantingnya
sendiri.
2023
________
Penulis
M.Z. Billal, lahir di Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Menulis cerpen, cerita anak, dan puisi. Buku-bukunya yang telah terbit berupa novel remaja berjudul Fiasko (2018), kumpulan puisi berjudul Cara Kerja Perasaan (2022), dan kumpulan cerpen berjudul Sebuah Tempat di Tepi Lelap (2022). Karya-karyanya juga dimuat di berbagai media cetak dan digital, serta sejumlah antologi nasional.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com