Puisi Najma Fasiha
Sayup-sayup di antara angin malam
Dingin menembus tubuh kecilku
Menahan kantuk lelah dan letih
Sambil meraupi tubuh dengan hangatnya mimpi
Di puncak rasa ingin menyerah
Ribuan mimpi menembus hatiku
Seumpama anak panah yang meluncur deras menerobos angin
Kutatap seorang anak muda
Compang-camping sungguh pakaiannya
Namun, ia berdiri tegak dengan senyumannya
Ah, ingin kulihat dunia dari jiwanya
Kutatap kedua matanya
Sayu namun bergelimang mimpi
Oh, seperti inikah seorang pemimpi memandang dunia?
Ingin rasanya kupadamkan mimpi ini
Namun tanpa semangat dan mimpi orang seperti kita akan mati
Sudahlah cukup kisahku membutakan orang
bak kabut dingin di hadapan pohon kehidupan
Tapi janganlah pesimis melumpuhkan langkahku
dan membutakanku dari jalan kemerdekaan
Apabila takdir telah dituliskan untukku
Sungguh aku akan membuat takdir yang baru
Dan bila namaku tidak ada dalam sejarah
Maka aku akan mengukirnya sendiri
Bahkan bila Tuhan telah menuliskan kegagalan di akhir
Maka masa sekolah adalah masa untuk menentang Tuhan
Hei, anak muda berhati kosong!
Lamunanmu tidak akan memecahkan
Bahkan mentari takkan tercipta tanpa bara api yang membakar
Mungkin sekarang ilmuku hanyalah setetes air di tengah samudra pengetahuan
Mungkin sekarang aku hanyalah seekor pungguk buta dan mimpi-mimpi itu masih rembulan
Namun salahkah seorang pemimpi mengharapkan bintang?
2023
______
Penulis
Najma Fasiha, lahir di Serang, 27 Okt 2007. Bersekolah di SMAN 1 Pontang, baru naik ke kelas XI. Hobinya observasi. Ia tinggal di Kp. Begog.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com