Puisi Rohilah
Dalam Sebuah Perjamuan
Tentu kamu paham
Apa yang telah kau ujarkan
Pada saat itu dalam sebuah perjamuan
Perjamuan yang sengaja disajikan
Dengan komposisi racikan kekeluargaan
Dalam lingkar segitiga
Dalam sebuah perjamuan itu
Fasih tutur katamu
Mengiyakan
Bahkan mengaminkan
Lepas dari lubang mulutmu seolah tak berbisa
Bahkan nyaris tak tampak dusta
Tapi, dalam binar bola matanya
Terlintas pesan mendusta
Nyaris tak terlihat oleh kasat mata
Karena terbalut topeng mempesona dalam binaran ambisi
Bentuk yang agung tersepakati sudah dalam perjamuan itu
Pantang untuk diingkari
Pantang untuk dikhianati
Yang Khalik akan murka karenanya
Almalik telah menggariskan dalam pedoman umat-Nya
Menggolongkan baginya
Munafik
Ingkar
Khianat
Tak ada yang sanggup menolak bila Sang Pencipta murka
Bukan karena amnesia
Bukan juga hilang ingatan
Bisa duniawi
Bisa pula empuknya singgasana
Pura-pura lupa sebagai perisai jurus pamungkas
Sesaat demi tahta singgasana
Tanpa memandang siapa yang berjasa dan bersabar
Kau lupakan kulitmu
Bahkan tanah yang telah memberikan kesuburan
Kau bagai seonggok kayu yang bersandar
Kau ciptakan kehinaan untuk jiwa dan ruhmu sendiri
Kami hanya cukup bersyukur dan ikhlas atas karunia-Nya
Jakarta, Oktober 2023
__________
Penulis
Rohilah, M.Pd. adalah guru di SMPN 14 Kota Serang.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com