Puisi Imam Khoironi
Pukul Dua Dini Hari
Pukul dua nanti badai akan melintas pergi
Tanpa mengucap salam perpisahan
Atau permintaan maaf telah membangunkan
Tidur pada jam yang pulas
Merusak mimpi-mimpi indah
dan ikut menggaduhkan derit ranjang:
yang tak semestinya
Tak ada yang pernah tahu
Mengapa ia datang pada tengah malam
Mungkinkah dia menjemput kesunyian
Untuk menemaninya tidur di bawa bukit
Atau hanya sekadar menggaris bawahi langit
Dengan jejaknya
Pada pukul dua dini hari
Di tempat yang tidak dikenali
Yang tak terjamah peradaban baru
Orang ramai menumpuk batu
Mengukir nama-nama
Dari huruf yang asing dan sukar dibaca
Pada pukul dua dini hari, kabar tentang angin
Yang cekcok dengan hujan
Melintas di udara
Menuju tiang-tiang antena
Tetapi listrik padam seketika
Orang-orang di seluruh dunia
Mati tanpa bersuara
Bandar Lampung, September 2022
Di Warung Kopi
Sebelum malam menggenap
Seusai peristiwa gelap
Arloji yang tak henti menghitung hidup
Milik tukang kopi di warung pinggiran Ootshaven*
Berderik kecil mengingat bagaimana pukul 0 tiba
Pada jam itu, aroma kopinya menguar sampai ke jalan-jalan
Supir yang sedang tidur di balik kemudinya
Yang nyaman dan bijak, beranjak
Warung kopi itu mulai ramai
Dibukanya rubrik-rubrik hangat
Dari kopi tubruk, teh tubruk, hingga tubruk-menubruk
Para supir mengeluh pada arloji tukang kopi
"Bisakah kau memperpanjang masa,
kami kehabisan kupon bahan bakar murah”
Bandar Lampung September 2022
Ket:
*Nama kota Bandar Lampung pada zaman Belanda
________
Penulis
Imam Khoironi, lahir di Desa Cintamulya 18 Februari 2000. Mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa Inggris UIN Raden Intan Lampung. Tidak terlalu suka seafood dan durian. Suka nulis puisi, kadang-kadang cerpen juga esai.
Buku puisinya berjudul Denting Jam Dinding (2019). Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai online seperti Republika.id, langgampustaka.com, semilir.co, sastramedia.com, simalaba.com, marewai.com, kawaca.com, milenialis.id, duniasantri.co, mbludus.com, ceritanet.com dan lainnya; dan media cetak seperti Malang Post, Riau Pos, Radar Mojokerto, Banjarmasin Pos, Bangka Pos, Denpasar Post, Pos Bali, Bhirawa, Rakyat Sumbar, Rakyat Sultra, Kedaulatan Rakyat dan lainnya. Puisinya masuk dalam buku Negeri Rantau; Dari Negeri Poci 10 dan banyak antologi puisi lainnya.
Ia bisa ditemukan di Facebook : Imam Imron Khoironi, Youtube channel: Imron Aksa, Ig : @ronny.imam07 atau di www.duniakataimronaka.blogspot.com.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com