Friday, July 19, 2024

Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi

Puisi Denok Ayu Uni Aisandi




Bekasi dan Hujan Awal Juli


hari ini ia datang menyerupa rindu

perciknya lalu lalang sepanjang hari

memecah sunyi, menggeliat

di lubang istirahat 


nyaman ini mungkin sarang,

dibangun sejak musim kemarau kemarin


mimpi panjang di liang-liang usang

dari nada tentram pengantar tidur

yang diputar lebih awal


bersama dingin

menyelimuti kulit kering

pejuang target

beringsut sejenak dari bilangan

yang menempel dan berputar-putar

sepanjang malam


Bekasi, 7 Juli 2024



Bulan KO di Bekasi


malam ini mungkin

terjemahan harapan paling indah

di bawah tugu penari langit yang

sengit bertarung, berebut sarung kembang

alamak! Bekasi cantik sekali

saat termometer ketiaknya berhenti

di 24 derajat celcius


biar kuhiasi pujian

agar lupa japit matahari cantik

di rambut yang menjadikanya kejam

dan sedikit kusam


burung-burung betina bulunya hampir senja

bertengger di kebun bayam

kerbau-kerbau kekar sedikit ngopi, sedikit kerja,

sedikit juga upahnya

cangcorang kerempeng melahap angin jalanan

dengan otak kosong


mereka juri unisono, berteriak “setuju!”

bahwa Bekasi cantik sekali malam ini

bulan kalah telak

beringsut malu di balik mendung


Bekasi, 30 Juni 2024



Ladang Sunyi


sepetak remah bahan induk

di bawah jaring-jaring dengan tulang coklat

dan lembar hijau yang kutancap di tabah mata

saat menatap segaris merah, menempel di wajahmu

mirip bercak panu saat cahaya pagi bebal menerobos

ruang kosong di antaranya


aku serupa ulat bulu (kluget-klugat)

menggeliat panas di laut lepas 

yang kau semat di lingkaran bulat 

tempatmu menghardik sepat


adakah sedikit suar 

dari suaramu yang merdu 

memancar dari cekikan

esofagus yang kau kunci rapat

tanpa aroma lambung sekarat


Bekasi, 3 Juli 2024



Polinasi


kumbang, kupu, kunang sepakat

menerima bantuan cuaca berangin, mufakat

menyerbuki putik-putik perawan,

supaya mekar menunggu hujan


kunasehati angin, agar

tidak melarang awan hitam

saling bercumbu di atas sana,

menjaring amin yang

dicipta di awal mula


sebab bunga adalah kekasih tabah,

menanti rintik-

rintik cinta, lahir dari langit-

langit yang digagahi gelap,

memaksa waktu, menumpahkan rindu,

pada matahari yang menjadikannya ada


Bekasi, 27 Juni 2024


________


Penulis


Denok Ayu Uni Aisandi, lahir di Surabaya, 3 Juni 1992. Hobi travelling, bernyanyi dan menonton film. Alumnus Pertanian, Angkatan 47 – Institut Pertanian Bogor (IPB). Mulai masuk ke dunia literasi pada bulan Mei 2024. Karyanya sudah dimuat di beberapa media serta masuk dalam antologi puisi bersama nasional. Bergabung di Asqa Imagination School dan Kelas Puisi Bekasi. IG: @denokaisandi


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com