Puisi Denok Ayu Uni Aisandi
Bekasi dan Hujan Awal Juli
hari ini ia datang menyerupa rindu
perciknya lalu lalang sepanjang hari
memecah sunyi, menggeliat
di lubang istirahat
nyaman ini mungkin sarang,
dibangun sejak musim kemarau kemarin
mimpi panjang di liang-liang usang
dari nada tentram pengantar tidur
yang diputar lebih awal
bersama dingin
menyelimuti kulit kering
pejuang target
beringsut sejenak dari bilangan
yang menempel dan berputar-putar
sepanjang malam
Bekasi, 7 Juli 2024
Bulan KO di Bekasi
malam ini mungkin
terjemahan harapan paling indah
di bawah tugu penari langit yang
sengit bertarung, berebut sarung kembang
alamak! Bekasi cantik sekali
saat termometer ketiaknya berhenti
di 24 derajat celcius
biar kuhiasi pujian
agar lupa japit matahari cantik
di rambut yang menjadikanya kejam
dan sedikit kusam
burung-burung betina bulunya hampir senja
bertengger di kebun bayam
kerbau-kerbau kekar sedikit ngopi, sedikit kerja,
sedikit juga upahnya
cangcorang kerempeng melahap angin jalanan
dengan otak kosong
mereka juri unisono, berteriak “setuju!”
bahwa Bekasi cantik sekali malam ini
bulan kalah telak
beringsut malu di balik mendung
Bekasi, 30 Juni 2024
Ladang Sunyi
sepetak remah bahan induk
di bawah jaring-jaring dengan tulang coklat
dan lembar hijau yang kutancap di tabah mata
saat menatap segaris merah, menempel di wajahmu
mirip bercak panu saat cahaya pagi bebal menerobos
ruang kosong di antaranya
aku serupa ulat bulu (kluget-klugat)
menggeliat panas di laut lepas
yang kau semat di lingkaran bulat
tempatmu menghardik sepat
adakah sedikit suar
dari suaramu yang merdu
memancar dari cekikan
esofagus yang kau kunci rapat
tanpa aroma lambung sekarat
Bekasi, 3 Juli 2024
Polinasi
kumbang, kupu, kunang sepakat
menerima bantuan cuaca berangin, mufakat
menyerbuki putik-putik perawan,
supaya mekar menunggu hujan
kunasehati angin, agar
tidak melarang awan hitam
saling bercumbu di atas sana,
menjaring amin yang
dicipta di awal mula
sebab bunga adalah kekasih tabah,
menanti rintik-
rintik cinta, lahir dari langit-
langit yang digagahi gelap,
memaksa waktu, menumpahkan rindu,
pada matahari yang menjadikannya ada
Bekasi, 27 Juni 2024
________
Penulis
Denok Ayu Uni Aisandi, lahir di Surabaya, 3 Juni 1992. Hobi travelling, bernyanyi dan menonton film. Alumnus Pertanian, Angkatan 47 – Institut Pertanian Bogor (IPB). Mulai masuk ke dunia literasi pada bulan Mei 2024. Karyanya sudah dimuat di beberapa media serta masuk dalam antologi puisi bersama nasional. Bergabung di Asqa Imagination School dan Kelas Puisi Bekasi. IG: @denokaisandi
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com