NGEWIYAK.com, KOTA SERANG -- Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad saw. 1446 H DKM Al-Hidayah Puri Delta Kiara, Kel. Kiara, RW 06, Kec. Walantaka, Kota Serang berlangsung khidmat (15/9).
Menurut Ketua Panitia, Novianto, kegiatan PHBI di Perumahan Puri Delta Kiara merupakan salah satu kegiatan tahunan DKM Al-Hidayah yang selalu terlaksana dan tidak pernah alpa. Novianto mengucapkan terima kasih kepada jamaah yang sudah hadir.
"Semoga pada kegiatan momentum PHBI berikutnya bisa lebih meriah dan ramai lagi," ujarnya.
Ketua DKM Al-Hidayah Puri Delta Kiara, IIm Rosadi, juga berterima kasih kepada seluruh warga atas sumbangan infak dan donasi yang diberikan. Menurutnya tanpa bantuan dan uluran tangan warga, kegiatan Maulid tidak akan terlaksana.
Iim menjelaskan bahwa kepengurusan DKM saat ini baru berjalan empat bulan. Menurutnya semoga DKM bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat dalam setiap kegiatan keagamaan. Ia juga mengajak Jamaat untuk terus memakmurkan masjid.
"Kita harus memakmurkan masjid. Kita harus dekat dengan masjid. Jangan larang anak-anak kita untuk salat di masjid. Jangan merasa terganggu dengan kehadiran mereka karena mereka adalah penerus umat," ujar Ketua DKM yang juga seorang advokat itu.
Senada dengan Ketua DKM, Ketua RW 06, Ariansyah, dalam sambutannya juga berterima kepada seluruh warga atas segala sumbangsih. Ia berharap kepada jamaah semoga kegiatan PHBI yang berlangsung bukan sebatas acara seremonial belaka.
"Semoga kegiatan ini ada pengajaran dan pelajaran kepada kita, yakni menjadi manusia yang berharga dan bermanfaat untuk kita semua," ujar Ariansyah.
Kegiatan Maulid Nabi tahun 1446 ini bertema "Memperdalam Rasa Cinta Kepada Rasulullah saw. dengan Meneladani Sifatnya dalam Kehidupan". DKM Al-Hidayah menghadirkan dua qori cilik, Tb. Achmad Mumtaz (Juara MTQ Tingkat Kota Serang) dan Muhammad Qulyubi (Juara MTQ Tingkat Provinsi Banten). DKM juga mengundang tokoh ulama Banten, K.H. Muhit Karna (Mubalig Nasional MUI Kecamatan Tanara).
K.H. Muhit Karna dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. dilahirkan adalah rahmatan lil'alamin, rahmat untuk alam semesta.
"Allah menciptakan langit dan bumi dari Nur Muhammad. Segala penciptaan dari Nur Muhammad. Kita harus bersyukur kepada Allah swt. atas kelahiran Beliau," ujar Kiai Muhit.
Kiai juga menambahkan bahwa Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. adalah budaya yang baik, mensyiarkan agama Allah, mengumpulkan saudara-saudara tetangga untuk silaturahmi. Menurutnya Maulid bukan perkara bidah dhalalah.
"Dengan acara ini kita bisa duduk bersama, ngaji bersama. Memang tidak wajib, tapi tidak haram. Insyaallah ini bisa menjadi amal ibadah kita karena di dalamnya ada pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan pengajian (ilmu)," pungkas Kiai Tanara itu.
(Redaksi/Encep)