Thursday, September 26, 2024

Berita | Tim Cling SDIT Ibadurrahman Ciruas Motivasi Siswanya Menulis Cerpen





NGEWIYAK.com, SERANG--SDIT Ibadurrahman Ciruas ajak 40-an siswa menulis cerita pendek pada Kamis (26/9) di lingkungan masjid sekolah, Jalan Kubangawan, Ds. Citerep, Kec. Ciruas, Kab. Serang.


Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Cling (Cinta Lingkungan) SDIT Ibadurrahman. Menurut Ketua Pelaksana kegiatan, Siri Maria Ulfah, kegiatan pelatihan penulisan kreatif ini diharapkan anak-anak mampu membuat cerita bertema lingkungan.


"Saya berharap karya mereka bisa dipublikasikan dan dibukukan," ujarnya lagi.


Menurut Kepala SDIT Ibadurrahman, Yeni Supraptini, S.Pd., Cling merupakan sebuah prakarsa perubahan dari suara murid. 


"Kepemilikan Cling oleh murid sangat kuat sehingga menghasilkan ide. Karya murid dapat kami fasilitasi," ujarnya.


Yeni mengatakan selain bertujuan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan, program Cling ingin memberikan keterampilan siswa dalam membuat karya tulis berupa cerpen yang bisa menyebarkan kebaikan kepada rekan sejawatnya.


"Sekaligus kami ingin mengangkat dan menyebarkan program Cling yaitu Sekam Giling 'Sedekah Sampah Garapan Tim Cling'. Harapannya dari Program Sekam Giling ini, konsumennya bukan hanya murid SDIT Ibadurrahman namum orangtua dan masyarakat sekitar sekolah dapat menyedekahkan sampah yang masih bisa di daur ulang ke Tim Cling, selanjutnya Tim cling bekerjasama dengan Bank Sampah Ibadurrahman dalam penyimpanan dan pengolahannya. Semoga murid murid SDIT Ibadurrahman dapat menjadi kader-kader yang Cinta Lingkungan yang selalu konsisten dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," pungkasnya.


Encep Abdullah sebagai narasumber dan pegiat literasi di Banten mengaku bahwa kegiatan pelatihan kepenulisan untuk anak tingkat SD baru kali ini ia lakukan.


"Peserta yang saya latih tingat paling bawah itu biasanya anak SMP. Kali ini beda. Jadi ini pengalaman pertama yang sangat menantang buat saya. Biasanya saya fokus bagaimana melatih anak menulis, kali ini dobel, yaitu sekaligus mendongeng," ujar Encep.


Para peserta antusias mendengarkan dongeng dan pemaparan materi dari narasumber. Mereka sangat gembira karena diajak bernyanyi dan berimajinasi bersama tentang kulit pisang.




(Redaksi)