Puisi Aris Rahman Yusuf
Ziarah
Setiap kamis dia menyusuri kali
dipeluk desir angin sepoi
langkah diatur sedemikian rupa
bibirnya senyum sabit
Dengan langkah ritmis
dia bergegas ke makam
mengurai rindu yang akbar
Assalamualaikum
salam menembus pusara
dia menyebarkan bunga
bercengkerama lewat doa
Mojokerto, 1 Agustus 2024
Ponsel Zikir
Aku sayang padamu, Tuhan
Namun, sang biduan
Masih berkelindan dalam sembahyang
Aku ingin meneleponmu, Tuhan
Namun, tubuh masih lekat
Di kasur hingga drakor tamat
Aku masih mengeja nama-Mu, Tuhan
Dari alif hingga ya
Namun, Kau ambyar
Hambar di dalam jiwa
Mojokerto, Maret–Agustus 2024
Kartu Tarot
saat kubuka TikTok
wanita berbaju hitam
melewati beranda layar
kata-kata dan mantra
tak pernah lepas dari lisannya
ia mengupas makna laksana takdir
di meja keramat
jari-jari tak jua menggulir layar
pikiran pun berperang
mana yang harus kugenggam
takdir kartu atau takdir Tuhan
Mojokerto, 2 September 2024
_______
Penulis
Aris Rahman Yusuf adalah pencinta bahasa dan editor lepas. Suka menulis puisi dan nonfiksi. Tulisannya pernah terbit berupa antologi, di media massa, dan di media daring. Dua buku puisinya yang sudah terbit, yaitu Ihwal Kematian Air Mata (buku puisi solo) dan Lelaki Hujan (buku puisi duet). Facebook: Aris Rahman Yusuf dan Instagram: @aryus04.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com