NGEWIYAK.com, KAB. SERANG -- SMK Muhammadiyah Pontang (Mupon) peringati Maulid Nabi Muhammad saw. 1446 H di Aula SMK Muhammadiyah Pontang, Jalan Kalapian No. 6, Kecamatan Pontang, Kab. Serang pada Kamis (3/10).
Kepala SMK Muhammadiyah Pontang, Shodikin, S.Pd., mengatakan bahwa di Muhammadiyah tidak ada budaya ”muludan” seperti pawai panjang maulud atau seperti perayaan di masyarakat pada umumnya.
”Ini budaya. Mungkin di setiap tempat berbeda budayanya. Boleh saja dilestarikan. Tapi, harus ada batas, jangan sampai mencampuradukkan budaya dengan syariat. Jangan sampai menimbulkan kemudaratan, riya, dsb.,” ujar Shodikin.
Pak Kepsek juga mengatakan Muhammadiyah dalam hal syariat mengambil sikap kehati-hatian. Ia juga berpesan jangan sampai acara hari ini hanya sekadar seremonial belaka.
”Jadikan sang Nabi sebagai panutan hidup dari segala perkataaan dan perilakunya,” ujarnya di hadapan siswa SMK Mupon.
Tablig Akbar Maulid Nabi 1446 mengundang Ustaz To’atillah, S.H., Korps Mubalig Muhammadiyah Banten. Ustaz To’atillah mengatakan bahwa nabi hadir di dunia sebagai uswatun hasanah, yakni membetulkan akhlak.
”Akhlak menjadi bangunan utama bagi kepribadian seorang muslim. Adab itu lebih tinggi di atas ilmu,” ujar sang Ustaz.
Mubalig Muhammadiyah Banten itu juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah tidak melarang Maulid Nabi saw. Katanya gunakan Maulid untuk taklim, sarana pendidikan, hingga sampai tahu riwayat dan sejarahnya.
”Ngaku cinta kepada Nabi harus dibarengi dengan taaruf kepadanya, kenalan dan mencari tahu. Peringatan Maulid adalah momentum. Namun, mengingat dan cinta kepada Nabi Muhammad saw. tidak pada hari itu saja, tapi setiap waktu,” jelas ustaz muda tersebut.
Siwa yang hadir dalam kegiatan Tabligh Akbar ini adalah dari seluruh kelas, yakni kelas X, XI, XII. Selain itu, Bapak Ibu Dewan Guru juga mendampingi para siswa hingga akhir kegiatan.
(Redaksi)