NGEWIYAK.com, KOTA TANGERANG -- Perayaan Bulan Bahasa SMK Buddhi Kota Tangerang pada Senin (28/10) berlangsung cukup mendebarkan. Menurut salah satu guru SMK Buddhi, Asep S. Bahri, S.Pd., pukul 08.00 mendadak ada informasi pemadaman listrik pada pukul 10.00.
Acara inti bedah dan diskusi buku Aksara-Aksara Lugu karya para penyair Kubah Budaya terpaksa harus dipercepat. Asep mengatakan bahwa acara dimulai saja pukul mulai 09.00 s.d. 09.30.
"Mohon maaf ada kendala teknis di luar kontrol kami. Karena ada pemadaman listrik pukul sepuluh, kegiatan dipercepat dan waktunya juga dipersingkat. Cukup setengah jam. Selebihnya, masih ada penampilan siswa lagi," tambah Asep.
Kegiatan yang bertempat di Aula UBD, Jalan Imam Bonjol No.41, RT.002/RW.003, Karawaci, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, ini tetap berjalan meskipun dikejar waktu walaupun pada akhirnya listrik tetap menyala hingga narasumber pulang bakda zuhur.
Narasumber kegiatan bedah dan diskusi buku adalah Wahyu Arya (jurnalis bantennews) dan Sulaiman Djaya (budayawan Banten), serta dimoderatori oleh Encep Abdullah (dewan redaksi NGEWIYAK). Kegiatan diskusi ini dibuka dengan pembacaan puisi oleh dua siswa SMK Buddhi yang ditunjuk oleh Encep.
Dalam sesi diskusi, Wahyu Arya mengatakan bahwa menulis puisi tidak bisa lahir dari ruang kebahagiaan.
"Puisi juga berkaitan dengan hal-hal yang dekat dengan keseharian manusia, yakni pengalaman. Saya menulis puisi 'Bukit Ratapan Angin' adalah bagian dari pengalaman saya," ujar Wahyu.
Kedua narasumber pun berpesta puisi dengan membacakan puisi masing-masing. Selain itu salah satu guru pun juga ikut membacakan puisi berbahasa Jawa (Geguritan).
Kepala SMK Buddhi Kota Tangerang, Drs. Setia Budi, sangat mengapresiasi kehadiran para tamu. Dalam sambutannya, ia sangat berharap kegiatan perayaan Bulan Bahasa di SMK Buddhi dapat menjadi wadah dan dapat menstimulus bakat-bakat siswa di bidang seni.
"Kegiatan ini adalah bagian dari mengeksplorasi kemampuan para siswa-siswi pada perayaan Bulan Bahasa. Semoga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, Setia Budi juga menambahkan bahwa kegiatan perayaan Bulan Bahasa ini juga bagian dari persembahan untuk orang-orang yang telah tiada.
Peserta dalam aula UBD adalah siswa-siswi kelas X-XI dari Jurusan Akuntansi, Desain Komunikasi Visual, Bisnis Digital berjumlah 180 orang, sedangkan dari guru, hadir sekitar 15 orang
Acara-acara hiburan kegiatan perayaan Bulan Bahasa ini meliputi tari tradisional, solo vokal, duet vokal, dance, musikalisasi puisi, dan pembacaan puisi tiga bahasa (Mandarin, Inggris, Indonesia).
Sesi akhir kegiatan ini adalah foto bersama dan pemberian cenderamata menarik karya para siswa SMK Buddhi berupa cangkir dan pin berwajah para narasumber.
(Redaksi)