Friday, November 29, 2024

Puisi-Puisi Syauqi Robbil Afief

Puisi Syauqi Robbil Afief



Lorong Tak Berujung di Toko Ritel  I


Memotong roti, 

Menyalakan teflon

Menawarkan secarik kertas 

Bertransaksi, menghitung untung dan rugi. 

Di laci, aku menyimpan suatu rahasia, sebuah kotak yang berisikan dunia dan aku menimbun kesumat di dalamnya.

Berharap ada kafilah, perompak, penyair atau filsuf yang bertanya 

Adakah dunia?


21-11-2024


Lorong Tak Berujung di Toko Ritel  II


Panjang ceritanya, bahkan sebelum aku menculik kesumat itu dadamu, sudah kusimpan beribu rahasia, seperti Pandora yang aku potong-potong tubuhnya, dan Sisilia yang aku Culik dari ibukotanya. 

Menjadi seorang pedagang toko ritel mestilah begitu, sedikit kreatif, dan juga kejam dalam menentukan harga, pun harus penuh rahasia, agar tidak merugi.

Tidak banyak yang bisa diharapkan dari sisa-sisa orang kota, tempat yang becek.


21-11-2024

 

Lorong Tak Berujung di Toko Ritel  III


Sebagai pedagang tentu harus pandai menentukan harga, sebelum menjual ia pun harus pandai bernegosiasi dengan sales-sales ibukota.

Selayaknya, aku menjual segalanya. 

Segala macam kebutuhan manusia dalam bentuk eceran.

Seperti; Tanah(-)Air dan termasuk batu bata semuanya tersedia, kecuali kesadaran.


21-11-2024


________

Penulis

Syauqi Robbil Afief, bukan penulis apalagi penyair, sebatas manusia yang dipenuhi dengan simbol-simbol tak berujung dan disebut identitas, berkelahiran di Pulau Madura Kabupaten Sumenep, menempuh pendidikan sarjana di STKIP PGRI Sumenep dan Pascasarjana di Kampus UM Surabaya, tidak banyak menulis tetapi suka membaca, tidak juga dikenal sebagai sesiapa sebatas penikmat dunia sastra.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com