Tuesday, November 5, 2024

Sosok Inspiratif | Munawir Syahidi | Pendiri Cahaya Aksara


Munawir Syahidi, lahir di Pandeglang tahun 1990 dari keluarga sederhana yang orang tuanya selalu berupaya menyekolahkan anaknya dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Masa remaja di kampung yang waktu itu belum banyak buku tersedia menjadi ingatan yang membekas sehingga ketika lulus kuliah membuat kegiatan yang bernama Saung Huma (waktu itu). Saat ini tinggal di Kecamatan Cigeulis Pandeglang-Banten.


Oke. Mau tahu lebih banyak tentang beliau? Gaaas!


1. Yang saya tahu, dulu sebelum bernama Cahaya Aksara, komunitas atau taman baca masyarakat (TBM) Anda ini kan bernama Saung Huma ya. Bisa diceritakan sejarahnya? Mengapa bisa berganti nama menjadi Cahaya Aksara? Apa makna dari Cahaya Aksara?


Dulu sejak didirikan tahun 2014 di Cimanggu, tempat kelahiran saya, setiap sore saya mengajak anak-anak untuk membaca dan berkegiatan. Kegiatan yang saya gagas itu bernama Saung Huma, belum ada TBM-nya. Saya tahu ada TBM tahun 2017. Ditelepon oleh Pak Haji Lulu yang waktu itu menjadi Ketua FTBM Pandeglang. Baru kemudian Saung Huma ditambah nama menjadi TBM Saung Huma. Berkegiatan menggunakan nama TBM Saung Huma sampai tahun 2019. Setelahya Saung Huma berubah menjadi Cahaya Aksara.


Berganti nama menjadi Cahaya Aksara lebih pada mencari identitas gerakan, yang ketika orang mengenal nama Cahaya Aksara maka pikirannya langsung berorientasi pada buku, atau membaca buku. Maka, berubahlah nama Saung Huma menjadi Cahaya Aksara. Bagi saya sendiri, Cahaya Aksara adalah inti dari yang saya pikirkan. Semua bermula dari membaca. Aksara adalah perantara. Maka, Cahaya Aksara adalah sesuatu yang baik yang berasal dari aksara.



2. Apa saja sih fokus kegiatan di TBM Cahaya Aksara? Apa program kerja unggulannya?


Dalam visinya, Cahaya Aksara memiliki visi, SDM Unggul berbasis pendidikan vokasi dan literasi. Maka melalui TBM Cahaya Aksara, semoga meningkatkan literasi di masyarakat, juga semoga dapat meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Sementara ini program unggulan kami masih dalam bidang literasi, program mingguan, bulanan dan tahunan, untuk anak-anak dan remaja, dan peningkatan ekonomi masyarakat dengan beberapa kegiatan yang juga masih berbasis buku.



3. Bagaimana cara kerja para pengurusnya? Ya, namanya komunitas pasti ada saja kendala di luar kontrol, kendala yang tak terduga. Bagaimana strategi menghadapi anggota yang hidup segan, mati tak mau itu?


Pengurus ini adalah mereka yang telah mengikuti kegiatan Maraca (Mencari Relawan Cahaya Aksara), sejenis rekrutmen untuk anggota dan pengurus di Cahaya Aksara. Untuk yang tidak aktif, kami tidak pernah fokus pada yang tidak mau aktif, kami memaksimalkan yang mau berupaya. Karena namanya dunia kerelawanan, semakin banyak orang belajar maka semakin tahu. Dengan cara relawan mengikuti kegiatan di TBM Cahaya Aksara maka akan banyak hal yang mereka dapatkan, yang mungkin saja berguna bagi diri mereka sendiri di kemudian hari.



4. Yang saya tahu banyak sekali taman baca yang sekadar formalitas atau musiman saja. Sekali berkegiatan, setelah itu selesai dan mati. Bagaimana dengan Cahaya Aksara dan bagaimana agar tetap bertahan dan konsisten berkegiatan?


Yang musiman itu bagus, setidaknya pernah melaksanakan, daripada yang tidak sama sekali. Ngurus kegiatan yang sifatnya sosial seperti TBM perlu satu atau dua orang yang keras kepala, yang kadang meski sendiri terus diupayakan. Kalau fokusnya pada mereka yang tidak aktif dan kita terpengaruh maka pasti akan tutup. Bukan berarti tidak ada masalah, tapi kami selalu berprinsip jika misalnya relawan tidak ada yang aktif, kegiatan tidak ada yang mengurus, maka kami berkata ini bukan akhir dan tidak boleh diakhiri, hanya perlu evaluasi dan dilaksanakan nanti, perbaiki. Jadi ya di Cahaya Aksara juga sama mengalami hal yang menjenuhkan, membosankan, dll., tetapi terus dilakukan seberapa pun membosankannya.



5. Apa sih harapan dan tujuan besar Anda ke depan untuk Cahaya Aksara dan orang-orang sekitar Anda? Apa mimpi besar yang ada di kepala Anda saat ini?


Harapan besarnya adalah ketika visi Cahaya Aksara itu dapat terwujud, adanya SDM Unggul yang indikatornya ada tiga, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga indikator itu berjalan membaik maka tujuan dan mimpi Cahaya Aksara itu terwujud.



6. Oh iya, kemarin TBM Cahaya Aksara dapat bantuan dari Badan Bahasa ya? Kegiatan apa yang kawan-kawan lakukan? Bisa diceritakan sedikit proses kronologi bantuan ini dan bagaimana acara selama berlangsung?


Oh iya, kami ikut seleksi, mengumpulkan berbagai persyaratan, portofolio kegiatan setidaknya dua tahun kegiatan kami kirimkan sebagai syarat, belum hal lain yang berkaitan dengan administrasi juga kami lengkapi. Untung kegiatan-kegiatan kami selalu terdokumentasi sehingga kami bisa melengkapi portofolio kegiatan yang pernah kami laksanakan selama dua tahun itu.


Alhamdulillah kami lolos seleksi dan kami laksanakan program tersebut dengan menggagas kegiatan dengan nama KAPL (Kemah Aksi Penggerak Literasi) berisi workhsop dan kegiatan literasi, mendatangkan para pemateri yang luar biasa. Beberapa peserta dalam kegiatan ini menjadi relawan TBM Cahaya Aksara. KAPL berjalan lancar dan membahagiakan. Alhamdulillah.



(Redaksi/Encep)