Friday, December 13, 2024

Puisi-Puisi Hamimie

Puisi Hamimie



Nimas


pernikahan adalah pentas

penggorokan dua manusia

demi menghibur orang-orang

selama dua jam.


dadaku adalah Karbalaku-Asyuraku

hiduplah di hatiku

sebagai Husein bin Ali

sebagai Husein Al-Hallaj


kini sarang tanpa burung

mendidih dadaku

di perapianmu


kau boleh datang sebagai siapa saja

ke ranjang mimpiku

dan sial! bangunku lelah

kau seperti tak pernah ada


demi pelukan

yang kau tambatkan ke tubuhku

demi ciuman

yang menghias langit mulutku

demi bunga-bunga

dalam vas batinmu


rahasia masa depan

pernah kita bicarakan masak-masak

tapi seperti misteri hidup

selalu ada yang luput


cinta yang tahu diri

merayakan kembang api

sesekali menabur lili

di tambang kehidupan


seorang perempuan adalah lelaki

dalam banyak jiwa. sebab

rahim tak pernah pamrih


November 2024



Yang Terpilih

: Mustafa


malam menghisap rasa takut

waktu kau datang sebagai korban

tak dikenal dalam daftar kasus Sherlock Holmes

atau peta imajinatif Ibnu Batutah


sepi mengosongkan cangkirmu

saat kebebasan melayarkan perahu

ke pantai dadamu. sungguh naas,

burung tak mengajari ikan terbang


keyakinanmu mengantar diri

ke tiang gantung. gambar yang

terpampang di dinding penjara

kau sulap jadi pasar Ukaz


meski al-Muallaqot terjadi sekali

dalam perayaan keterasingan ini

karena setiap orang terlahir dua kali


kelahiran kedua adalah

ketika ajaranmu diterima

liyan


jantung mendidih

mengiring hari pembebasan

dendam menyelipkan pisau

di punggung waktu


demi salib yang kau wariskan

kepada umat

sebab cinta tak pandang nadi!


(Subuh 26 Oktober 2024)



Fitrah Penciptaan


beginilah aku

tak ada yang terahasia;

telanjang empat arah


jika pun ada noda

dalam hidup sofhis ini

saksikan mata anak-anak;


keselamatan yang dijanjikan para nabi

memikat Jaka Tarub 

telaga di dadanya

pecah


dan sekerat hati

yang tak bisa kau lukai

murung seperti pohon willow


ketakutan memaku kakiku ke tanah

malam selalu melahirkan matahari baru setiap pagi

aku mencintaimu sampai habis nadiku ke vena


pandangannya melepuhkan parit jiwaku

senyum kesedihan telah mati di sarang bibirnya


karena setiap pria

adalah milik perempuan

dalam bayangan

mereka


2024



Cerita Akhir Seorang Perwira

: Władysław Szpilman


ketika kekejaman menyatakan perang

hati berlutut di seberang keindahan


tuts menari dalam iringan jemari

sepotong roti beradu bom molotov

pembangkangan di hari yang buruk


"sebab melawan perkabungan

tidak akan berakhir

di sini, di Warsawa ini"


aku mainkan kesedihan pada

G minor. rumah sakit tak menyembuhkan

trauma penindasan panjang


sisifus dalam tong

menggelinding, seperti mata

dadu yang tidak pernah Tuhan lempar


peluru menembus jaket

kutukan sihir Ballade 

mengetuk pintu kasih

seorang Nazi


(Oktober 2024)

dipantik Film "The Pianist"



_______

Penulis


Hamimie, lahir di Malang. Selain menerjemah puisi Arab, ia juga terhibur dengan memasak. Puisi-puisinya terbit di Radar Banyuwangi, Buletin Jejak Literasi dan sejumlah portal daring. Alumnus Mahad Aly An-Nur II. Sekarang menyelesaikan studi di UNUJA Probolinggo.


Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com


This Is The Newest Post