Friday, January 31, 2025

Puisi-Puisi Diana Rustam

Puisi Diana Rustam



Jadilah Saksi


tengok kulit dan tulang belulangku

dan sorot mataku. tataplah

dan hela napasku. simaklah

percuma menunggu kata-kata

kata-kata sudah mengubur diri


meninggalkan rumpun

kudaki gunung

di puncak hening 

berdiri aku dalam perenungan

kupandangi wajah di air

membaca aku 


jadilah saksi. jadilah saksi

apabila tak menitik lagi air mata

tapi menggema gelak tawa

hatta maka itu sebuah pertanda

telah kuangkat bendera

dan kukokang senjata


Jadilah saksi

engkau, yang mengetahuinya


Makassar, November 2024



Dormansi


andai sekarang ini 

aku adalah sebutir benih di dalam tanah

niscaya aku ingin dormansi

karena matahari telah memanggang

karena air telah kering

karena udara telah bernoda


tapi aku adalah janin manusia dalam rahim ibuku

yang akan memasuki dunia yang  sudah binal dan lucu

sungguh aku takut lahir

aku takut akan tumbuh menjadi anjing


Makassar, November 2024



Apa yang Akan Kau Lakukan? 


apabila suatu hari

air hujan yang turun dari langit adalah kata-kata

maka, kata apakah yang kau harapkan? 


apabila kata yang kau suka itu jatuh

lalu ia mengalir bersama deras banjir

apakah kau akan berenang untuk memeluknya? 


apabila kata yang kau benci menimpa kepalamu

apakah kau akan marah dan menyepaknya? 


dan apabila kata itu adalah aku

akankah kau bertanya "mengapa"? 


Makassar, Desember 2024



_______

Penulis

Diana Rustam, saat ini berdomisili di Makassar. Penulis menyukai puisi, cerita pendek, dan belajar menuliskannya. Facebook : SuaraTonggeret.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com