Monday, February 17, 2025

Profil Dewan Juri Lomba Cipta Cerpen NGEWIYAK.com | Tema: "Pagar Laut"

 



Arip Senjaya, lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI Bandung (1996- 2002), S-2 limu Filsafat, Fakultas Filsafat UGM (2008-2010) dan pernah S-3 Ilmu Sastra UNPAD (2018-tidak diselesaikan). 


Dosen di FKIP Untirta, pengurus dan editor Untirta Press (2007-2020), Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untirta (2016-2018), Asesor Nasional Penulis dan Editor Profesional BNSP/LSP PEP (2018-2021), Direktur Berjaya Buku (2007-skrg), Anggota Komite Buku Nonteks Pusbuk (2022-skrg), Kolumnis Bibliopedia.id (2023-skrg). 


Berbagai esai, puisi, dan cerpen pernah dimuat di media lokal dan nasional, antara lain majalah Horison, majalah Changjak21 (berbahasa Korea), majalah Tempo, Jurnal Sajak, majalah Sabili, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Radar Banten, Fajar Banten, Bandung Pos, Galamedia, antologi Esai Mastera: Masyarakat Sastra Asia Tenggara, Media Indonesia, Cupumanik (berbahasa Sunda) BantenNews, BWCF/borobudurwriters.id, Basabasi.co, NGEWIYAK.com, jurdik.id, YTPRayeh.com, bibliopedia.id, dll. Pertama kali tulisannya dimuat dalam koran berbahasa Sunda Galura saat masih SMA, dan masih menulis esai berbahasa Sanda sampai sekarang. 


Buku yang ditulis tunggal Banten the Journey (Humas Pemprov Banten, 2005); Kebahagiaan Kita Sekalian di Abad Ini (Novel, Berjaya Buku. 2013); Roti Semiotik yang Memadai (Depok, Komodo Books 2014); Patung Kaki Kanan (Kumpulan Cerita, Berjaya Buku. 2014), Publikasi Ilmiah (Berjaya Buku, 2015); Metodologi Penelitian (Berjaya Buku, 2015); Seperti Bukan Cinta (Kumpulan Puisi, Komodo Books, 2016); Ceurik Arsénik made in Nagara Komik (kumpulan puisi berbahasa Sunda, Anak-Anak Rel & Berjaya Buku, 2021); Dapur-Dapur Pinggiran (Kumpulan pulsi, Berjaya Buku, 2021): Glacier (Kumpulan cerpen, Balatin Badung, 2022); Golok dan Bukan Golok (Juara Literasi Terapan Lokal Perpusnas, 2022); Integer (Kumpulan esai, CV Balatin Putera Puteri, 2024).


Buku yang dikarang bersama: Kambing Hitam Pendidikan (bersama Hudjolly, 2012); Esai Mastera 2009 (Badan Bahasa & Mastera, bersama para esais Asia Tenggara); Berjalan ke Utara (Kubah Budaya, 2013 bersama para penyair Indonesia); Dokter Setengah Malaikat (bersama 20 cerpenis terbaik Basabasi.co, 2019); Hujan Klise (Kompas, 2018), Hermeneutika untuk Penelitian Komunikasi (bersama Masri Sareb Putra, Lembaga Literasi Dayak, 2024); Surat Terbang (bersama Didin Hasanudin, Eriyandi Budiman, Erwan Juhara, dan Jaka Sutrisna, 2023).


Memberikan pengantar, ulasan, pada beragam buku kumpulan cerpen, antologi puisi, kumpulan esai, dan menghadiri pertemuan penulis, antara lain Batu Ruyud Writing Camp 2022 di Kryan Tengah Kaltara.


________________________________


Muhammad Nanda Fauzan, penulis dan editor kelahiran Lebak, Banten. Buku pertamanya Persembunyian Terakhir Ilyas Hussein (2022) diterbitkan oleh Buku Mojok. Tulisannya berupa cerita pendek, esai, dan ulasan buku terbit di majalah dan koran Tempo, Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, dan lain-lain. Terpilih sebagai emerging writers di Ubud Writers and Readers Festival 2022. Pernah menjadi kontributor tetap di mojok.co dan platform berbayar kumparan+ untuk menulis esai-esai populer bagi pembaca muda. Juga kontributor untuk thisissoutheastasia.com, sebuah situs yang berpusat di Melbourne, Australia, yang berfokus pada penulisan ruang dan tempat di Asia Tenggara. 

Sesekali juga menulis kritik sastra dan teater. Menjadi Juara I Seri Monolog Di Tepi Sejarah yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Terpilih sebagai Juara III Lomba Kritik Sastra Dunia Puisi Taufiq Ismail yang diadakan majalah sastra Horison.


Menjadi editor tetap untuk penerbit Indonesiatera, tapi memilih rehat karena harus melanjutkan studi di program magister Ilmu Sastra UGM. Kini bermukim di Jogja.


INFO LOMBA PAGAR LAUT!