Friday, February 14, 2025

Puisi-Puisi Gimien Artekjursi

Puisi Gimien Artekjursi



Tanah Leluhur yang Hilang

:untuk nanoq da kansas


ini memang tanah leluhurmu

tapi jangan kau cari tanda lahir

jejak masa kecil

apalagi tetes darah tembuni


tak ada lagi jejak masa lalu

seluruh masa lalu telah terkubur

membatu digilas waktu


sejengkal demi sejengkal

tanah moyang kita digusur para pemilik modal, para investor

sepetak demi sepetak

kini kita tinggal teronggok di rumah subsidi type 36/72

yang pengap dan panas

halaman depan jalan semua orang


tanda leluhur tinggal sepotong nisan tua

separo terbenam dalam kubur

yang tak lama lagi terlupakan

dan hilang

tergusur pembangunan perumahan baru


Muncar, 4 Januari 2025



Yang Kuingin di Masa Tua Ini


aku si tua yang miskin ilmu

di usia ambang purna ini

yang kuingin menikmati hari-hari tanpa beban berarti


bila dari setetes air laut bisa kucicip asin pahitnya

tak akan aku berbasah-basah menyelam

untuk merasakan asinnya air laut di dasar

apalagi merenangi seluruh samudra

untuk sekedar mencicip

seberapa beda kadar garam

di masing-masing air laut berendam


tak akan pernah lagi aku impikan

dari lenganku tumbuh bulu-bulu sayap

yang bisa membawaku terbang

mengarungi angkasa, melanglang mengitari dunia


tak ingin lagi kubayangkan

berdiri di panggung tinggi

sekeliling gegap gempita

sorak- sorai

menyanjung-memuji


di usia tua ambang purna di kehidupan ini

yang kuingin

menikmati hari-hari tanpa beban berarti

sambil menunggu usainya waktu


Muncar, 9 Januari 2025



Pabrik


roda-roda berputar

dalam pabrik

roda bergerigi roda tak bergerigi

berputar tak henti-henti


roda-roda berputar

setiap hari

10 jam, 15 jam, 24 jam

tak henti

roda-roda berputar orang-orang berputar

orang-orang berputar

silih berganti

tak henti-henti

tangannya berputar

kakinya berputar

kepalanya berputar

otaknya berputar

jiwanya berputar

setiap hari

10 jam, 15 jam, 24 jam

tak henti


roda-roda berputar

orang-orang berputar

asap juga berputar

dari cerobong

dari lorong-lorong

dari mesin-mesin

dari tubuh para karyawan

dari pos satpam

dari truk-truk pengangkut

dari bahan-bahan yang diolah

dari tumpukan limbah

setiap hari

10 jam, 15 jam, 24 jam

tanpa henti


roda-roda berputar, orang-orang berputar

pabrik berputar

mimpi pun berputar

mimpi berputar tanpa henti

tak hanya 10 jam, 15 jam, 24 jam

mimpi berputar tanpa henti

tak kenal waktu

sampai semua mati


Pabrik SLJ Muncar, 6 Januari 2025


________


Penulis


Gimien Artekjursi, lahir 3 Agustus l963. Tinggal di Desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia dan beberapa antologi bersama.


Kirim naskah ke

redaksingewiyak@gmail.com