Thursday, March 13, 2025

Cerpen Lomba | Jasiro Haq Darmawan | Kenangan Masa Kecil

Cerpen Jasiro Haq Darmawan 



(Disclaimer: Redaksi NGEWIYAK tidak mengubah/mengedit isi naskah lomba)  


Hari yang cerah di minggu pagi, aku bersiap untuk melakukan perjalanan kembali ke kampung halamanku. Sudah 5 tahun lamanya aku merantau jauh ke Kota A untuk belajar di sebuah perguruan tinggi di tengah Kota. 


Aku tinggal di sebuah rumah yang aku sewa di tengah Kota dan tidak jauh dengan Universitas tempat aku belajar. Sebelum aku berangkat aku biasa sarapan dengan nasi uduk Mang Ujang di pinggiran jalan sudut Kota. 


“ Permisi Mang Ujang “, ujarku dengan perut yang masih belum terisi.


“ Eh Ari , seperti biasanya ? “, kata Mang Ujang setelah melihat kedatanganku seperti biasanya.


“ Iya Mang “, kataku


Seperti biasanya aku makan dengan nasi uduk yang diberikan lauk Tempe, tahu, telur dadar Balado dan bihun goreng. Begitulah sarapan pagi yang biasa disantap di pagi Hari untuk memberikan energi di badanku dan kenyang yang tahan lama. Karena dengan modal Rp. 10.000 aku bisa mendapatkan porsi yang cukup banyak dengan teh tawar hangat gratis.


Setelah selesai mengisi perutku yang sejak tali pagi lapar aku pun beranjak memesan ojek online menuju tempat berangkatnya travel ku. Setelah sekitar 20 menit aku pun tiba di tempat travel tersebut dan segera bergegas. Aku memasukkan barang barangku ke dalam mobil travel dan mengkonfirmasi ulang tujuan travel ku.


“ Permisi Mas , ini travel tujuan ke kampung B kan ya? “, ujarku.


“ Oh Iya Mas, betul ini travel tujuan kampung B “, ujar super travel tersebut.


Aku pun segera naik ke mobil travel travel dan memastikan sebuah barang barang ku sudah masuk mobil travel. Setelah aku memastikan barang barang ku sudah masuk aku pun Langsung meminta super travel untuk seberapa berangkat, karena perjalanan yang ditempuh akan cukup jauh.


Karena aku sudah tahu akan jauh nya perjalanan dari Kota A ke Kampung B maka aku sudah menyiapkan bantal agar aku nyaman saat berada di mobil travel nanti. Perjalanan dari Kota ke kampungku sekitar 8 sampai 10 jam an lah jadi cukup lama. Perjalanan pun di mulai , aku berangkat dari tempat travel sekitar jam 9 an . 


Beberapa kali aku istirahat di rest area terdekat untuk buang air , sholat dan juga makan dan memberikan cemilan untuk menemaniku di jalan menuju ke Kampung. Aku tiba di kampung ku sekitar jam 6 an dan sudah memasuki waktu sholat Maghrib , sehingga aku mampir ke masjid terdekat. Setelah menyelesaikan Sholat aku pun berjalan menuju rumah orang tua ku , karena memang jaraknya yang dekat dengan masjid. Saat sudah sampai rumah aku pun disambut hangat oleh orang tua ku ,Karena aku adalah anak tunggal jadi akulah yang ditunggu tunggu oleh orang tua ku.


Setelah itu aku segera membersihkan diri lalu makan malam bersama diruang makan. Setelah makan aku pun segera beristirahat dikarenakan sudah menempuh perjalanan yang cukup lelah. Aku pun menuju ke kamar tidurku yang sudah rapi ,karena sudah disiapkan untuk kedatanganku sejak tadi pagi. 


Aku bangun di pagi hari tepatnya pukul empat tepat ,aku bersiap siap untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di dekat rumah. Setelah sholat subuh aku langsung menuju menuju tempat yang aku tunggu-tunggu sejak kemarin, tempat yang sedari kecil menjadi tempat bermain yang damai dengan suara ombak laut  yang sangat enak didengar bagaikan sebuah keindahan yang tidak bisa habis dalam sekejap mata. 


Pantai di kampungku yang dulu begitu asri akan ku datangi kembali pagi ini ,setelah sekian lama aku meninggalkan tempat ini, inilah yang aku tunggu-tunggu. Aku pun segera kesana dengan semangat, tetapi saat aku sudah tiba aku merasakan sesuatu yang berbeda. Aku tidak mendengar suara ombak yang biasa kudengar sejak kecil, suara yang bisa menenangkan hatiku di saat hatiku ini gelisah. 


Saat kulihat alangkah terkejutnya aku melihat pemandangan pantai yang indah sedikit tertutup dengan sebuah pagar yang sejajar rata bagaikan tentara yang sedang berbaris menghalau ombak yang datang dari laut, sehingga suara ombak yang sedikit menghilang dari suasana indah pantai ini. 


Sungguh sebuah kenangan yang tak bisa kulupakan sejak kecil ini tidak bisa ku ulang kembali. Setelah aku melihat pagar yang ada di depanku aku pun segera bertanya kepada orang yang sedang duduk di sebuah saung di tepian pantai.


“ Permisi pak, boleh nanya? ”, kataku.


“ Boleh dek, mau tanya apa? ”, kata bapak tersebut.


“ Ini apaan pak ,kok ada pagar di pantai?”, ujarku lagi.


“ Oh ini namanya pagar laut dek”, kata bapak nya lagi.


“ Biar apa di kasih pagar laut gini pak?”, kataku.


“ Oh ini biar mengurangi abrasi kata petugas yang membangun pagar ini dek”, kata bapak tersebut.


Begitulah kata bapak yang sedang duduk di sebuah saung di tepi pantai dengan menikmati kopi dan gorengannya di pagi hari. Setelah beberapa saat aku memutuskan untuk menikmati sunrise di pantai itu, karena walaupun sudah dikasih pagar menurutku masih bisa untuk menikmati sunrise karena masih kelihatan. Setelah aku menikmati sunrise aku pun beranjak pulang ke rumah dan menyantap sarapan pagi yang sudah disediakan. Setelah sarapan aku pun beres beres dan membersihkan diri agar jadi lebih segar.


Karena aku sangat penasaran apa yang namanya pagar laut , akupun mencari di google dan menemukannya. Ternyata memang pagar laut adalah pagar di pesisir pantai yang bertujuan untuk menghalau ombak besar dan juga mengurangi abrasi laut. Akan tetapi aku juga mendapatkan beberapa efek negatif dari pagar laut ini . 


Dampak negatif dari pagar laut adalah ketika ada yang memasang pagar laut sembarangan ,maka bisa terjadi erosi dan juga menghambat arus laut. Ketika aku ke pantai tadi pagi dilihat-lihat sepertinya pagar laut yang di pantai itu seperti kurang terurus dan tidak teratur, sepertinya itu salah satu pagar laut yang dibuat sembarangan . Karena takut akan ada dampak negatif yang terjadi di pantai kampungku ini ,aku pun datang menghadap orang tuaku dan menceritakan tentang hal ini. Aku menyarankan untuk kerja bakti mencabut pagar-pagar tersebut, agar pantai nya bisa di nikmati oleh orang banyak lagi. 


Orang tuaku pun setuju , dan langsung diberitahu ke seluruh warga yang berada di dekat pantai tersebut. Setelah semuanya terkumpul kami pun langsung bekerja sama mencabut pagar laut yang ada di pantai. Kegiatan ini memakan waktu sekitar 6 jam an ,sehingga sesekali kami istirahat sejenak dan memakan cemilan yang sudah disediakan untuk membantu.


Setelah pekerjaan yang panjang akhirnya pantai ini sudah menjadi indah seperti sedia kala, karena kami selesai pukul 5 sore , kami pun menunggu untuk melihat sunset yang indah. Setelah melaksanakan kegiatan yang melelahkan aku pun istirahat dan bersiap-siap untuk kepulangan esoh hari.