Cerpen Rifky
(Disclaimer: Redaksi NGEWIYAK tidak mengubah/mengedit isi naskah lomba)
Di sebuah desa kecil di pesisir pantai, terdapat legenda tentang Pagar Laut· Konon, pagar itu dibangun oleh nenek moyang mereka untuk melindungi desa dari amukan ombak besar dan makhluk-makhluk misterius yang bersembunyi di kedalaman samudra· Pagar itu terbuat dari batu-batu kuno yang diukir dengan simbol-simbol magis, dan dikatakan memiliki kekuatan untuk menahan gelombang pasang yang datang setiap sepuluh tahun sekali·
Namun, suatu pagi, warga desa dikejutkan oleh kabar mengejutkan: Pagar Laut telah hilang· Tidak ada jejak, tidak ada pecahan batu, seolah-olah pagar itu lenyap begitu saja· Desa itu pun gempar· Tanpa Pagar Laut, mereka tidak memiliki perlindungan dari ancaman laut yang sewaktu-waktu bisa datang·
Iky, seorang remaja berusia 16 tahun, adalah salah satu yang paling terpukul· Ayahnya, seorang nelayan, sering bercerita tentang keajaiban Pagar Laut dan bagaimana pagar itu menyelamatkan nyawa banyak orang· Iky merasa terpanggil untuk mencari tahu apa yang terjadi· Dengan tekad bulat, ia memutuskan untuk memulai petualangan mencari Pagar Laut yang hilang·
*Persiapan Menjelajah*
Iky tidak sendirian· Ia ditemani oleh dua sahabatnya: Alya, seorang gadis pemberani yang ahli dalam membaca peta kuno, dan Rama, seorang pemuda cerdas yang memiliki pengetahuan tentang legenda-legenda desa· Mereka bertiga sepakat untuk menyusuri pantai, mencari petunjuk tentang keberadaan Pagar Laut itu.
Mereka membawa perbekalan secukupnya: makanan, air, tali, pisau, dan peta tua yang diberikan oleh kakek Alya· Peta itu menunjukkan lokasi-lokasi penting di sekitar pantai, termasuk gua-gua bawah laut yang konon menjadi tempat bersembunyinya harta karun dan makhluk-makhluk misterius·
Perjalanan mereka dimulai dari ujung timur desa, tempat di mana Pagar Laut terakhir kali terlihat· Mereka menyusuri garis pantai, memeriksa setiap sudut, mencari jejak-jejak yang mungkin ditinggalkan· Namun, tidak ada yang mereka temukan selain pasir dan batu-batu biasa·
*Pertemuan dengan Penjaga Pantai*
Setelah berjalan beberapa jam, mereka tiba di sebuah teluk kecil· Di sana, mereka bertemu dengan seorang lelaki tua yang mengenakan jubah biru· Lelaki itu memperkenalkan diri sebagai Penjaga Pantai, seseorang yang bertugas menjaga keseimbangan antara darat dan laut·
"Kalian mencari Pagar Laut, bukan?" tanya lelaki tua itu dengan suara serak·
Iky dan teman-temannya pun terkejut· "Bagaimana Dia bisa tahu?" tanya Alya
"Saya merasakan gelombang energi tersebut yang tidak biasa· Pagar Laut tidak hilang, ia hanya dipindahkan oleh kekuatan yang lebih besar dari kita," jawab lelaki tua tersebut·
"Kekuatan apa itu?" tanya Rama penasaran·
"Ada makhluk laut purba yang bangun dari tidurnya· Ia marah karena manusia telah merusak laut· Pagar Laut dipindahkan sebagai peringatan," jelas lelaki tua tersebut·
Iky merasa ngeri· "Apa yang harus kami lakukan?"
"Kalian harus menemukan Pusaran Cahaya, tempat di mana Pagar Laut disembunyikan· Tapi hati-hati, perjalanan kalian tidak akan mudah· Laut akan menguji kalian," kata lelaki tua itu sebelum menghilang begitu saja·
*Menuju Pusaran Cahaya*
Dengan petunjuk dari Lelaki tua itu, Iky dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka, Mereka harus menyusuri gua-gua bawah laut yang gelap dan berbahaya Dengan menggunakan peta kuno, mereka menemukan pintu masuk ke dalam salah satu gua·
Di dalam gua, mereka dihadapkan pada berbagai rintangan, Ada lorong-lorong sempit yang dipenuhi stalaktit tajam, kolam-kolam air asin yang dalam, dan bahkan makhluk-makhluk kecil yang mencoba menghalangi mereka Namun, dengan kerja sama dan keberanian, mereka berhasil melewati semuanya.
Setelah berjam-jam berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang dipenuhi cahaya biru. Di tengah ruangan, terdapat sebuah pusaran air yang memancarkan cahaya terang Itulah Pusaran Cahaya yang dimaksud oleh lelaki tua tersebut.
*Ujian Terakhir*
Namun, sebelum mereka bisa mendekati pusaran itu, seekor makhluk besar muncul dari dalam air, Makhluk itu memiliki tubuh seperti naga laut, dengan sisik berkilauan dan mata yang menyala-nyala,Ia adalah penjaga Pusaran Cahaya.
"Kalian tidak boleh mengambil Pagar Laut tanpa membuktikan diri kalian layak," kata makhluk itu dengan suara menggelegar.
Iky dan teman-temannya pun tidak gentar dalam menghadapi tantangan dari makhluk tersebut, Mereka tahu ini adalah ujian terakhir Dengan menggunakan pengetahuan mereka tentang legenda dan kekompakan, mereka berhasil meyakinkan makhluk itu bahwa mereka datang dengan niat baik,Mereka menjelaskan bahwa Pagar Laut diperlukan untuk melindungi desa mereka dari bencana.
Makhluk itu akhirnya mengangguk "Kalian telah membuktikan keberanian dan ketulusan kalian Pagar Laut akan dikembalikan, tapi ingat, laut adalah sahabat, bukan musuh Jagalah ia"
*Kembalinya Pagar Laut*
Dengan izin dari makhluk itu, Iky dan teman-temannya mengambil Pagar Laut dari dalam Pusaran Cahaya Pagar itu terlihat lebih indah dari yang mereka bayangkan, dengan batu-batu yang memancarkan cahaya lembut
Mereka segera kembali ke desa, dan dengan bantuan warga, Pagar Laut dipasang kembali di tempatnya Ombak besar yang sempat mengancam pun berhasil ditahan oleh kekuatan pagar itu.
Desa itu pun selamat, dan Iky beserta teman-temannya pun diagung agungkan sebagai pahlawan oleh Masyarakat desa karena telah menyelamatkan desa. Namun, bagi Iky, petualangan ini bukan sekadar tentang menyelamatkan desa, melainkan Ia belajar bahwa alam dan manusia harus hidup berdampingan, saling menjaga dan menghormati.
Dan sejak saat itu, Pagar Laut tidak hanya menjadi simbol perlindungan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara darat dan laut.
*Epilog: Pesan dari Laut*
Beberapa minggu setelah Pagar Laut dikembalikan, Iky sering duduk di tepi pantai, memandang ke arah laut, Ia merenungkan petualangannya dan pelajaran yang ia dapat. Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, ia melihat cahaya biru samar muncul dari dalam air, Cahaya itu membentuk sosok lelaki tua.
"Kamu telah melakukan yang terbaik, Iky," kata sosok itu, "Tapi ingat, tugasmu belum selesai Laut akan selalu membutuhkan penjaga seperti kamu"
Iky mengangguk, memahami bahwa petualangannya baru saja dimulai. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa untuk terus melindungi laut dan mengajarkan pentingnya menjaga alam kepada generasi berikutnya itu sangatlah penting.