Cerpen Olifvia Br Gurky
(Disclaimer: Redaksi NGEWIYAK tidak mengubah/mengedit isi naskah lomba)
Di sebuah desa Ujong baroh, Aceh barat hiduplah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan 1 anak tunggal laki-lakinya. Keluarga ini hidup sederhana dengan pendapatan bapaknya yang bekerja menjadi seorang nelayan di lautan Aceh yang tidak terlalu jauh dengan rumahnya dan, ibunya bekerja sebagai seorang penjual ikan di pasar hasil dari pendapatan bapaknya. Bapakya menangkap ikan pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu untuk menambah pemasukan keluarga mereka bapaknya juga bekerja di pertanian kelapa. Anak tunggal laki-lakinya bernama Dani, Dani duduk di bangku kelas 2 SMP terbit cahaya. Dani selalu bercita-cita ingin menjadi seorang nelayan ikan sama seperti ayahnya. Dani salah satu anak yang pintar di sekolahnya dan menjadi salah satu anak yang dapat diandalkan di sekolahnya. Ketika sekolahnya mengadakan olimpiade, Dani akan selalu dipanggil oleh pihak sekolah untuk mengikuti olimpiade.
***
Suatu ketika saat libur semester berlangsung Dani diajak pergi ke kampung nenek dan kakeknya di Medan.
"Dani ikut nenek sama kakek ke Medan ayo?" Ucap nenek mengajak Dani pergi.
"Tapi ibu sama bapak enggak masalahkan aku tinggal?" Ucap Dani.
"Enggak masalah nak kamu ikut nenek sama kakek, ibu sama bapakmu disini aja cari uang" ucap ibu.
"Kalau begitu aku ambil bajuaku dulu ya" ucap Dani beranjak pergi menuju kamarnya.
***
Setelah Dani mengambil bajunya kakek, bersama Dani pergi menuju kota Medan tempat tinggal kakek dan nenek Dani
"Kami pergi dulu ya Bu, pak" ucap Dani melambaikan tangannya meninggalkan ayah dan bapaknya.
"Kalian hati-hati di jalan ya" ucap ibu dan bapak sambil melambaikan tangannya.
***
Sesampainya di kampung halaman nenek dan kakek, Dani tetap saja membantu membersihkan rumah dan membantu usaha nenek dan kakek di sawah. Sudah hampir seminggu Dani berada di kampung halaman kakek dan neneknya.
"Dani 2 hari nanti kamu pulang ke Aceh pasti ibu dan Bapak mau merindukanmu di sana" ucapkan kakek kepada Dani.
"Dani, jangan lupa kita membawa hasil pertanian kita ini kepada ibu dan bapakmu" tambah nenek.
"Iya nenek, kakek" ucap Dani tersenyum
***
1 HARI KEMUDIAN...
"Dikabarkan Aceh desa ojung baroh, mengalami tsunami pada tanggal 21 Maret siang pukul 12.30 WIB. Rumah warga mengalami kerusakan parah dan masyarakat tidak ada yang selamat. Akibat terjadinya tsunami karena banyak sampah yang menumpuk pada laut maka terjadilah tsunami...." (Di koran)
" Nek, Nek" teriak kakek panik
Dani dan nenek datang menghampiri kekek yang panik di halaman depan.
"Ada apa kek"
"Tsunami diberita?" Tiba-tiba saja kakek pingsan
Dani pun langsung melihat isi koran yang di jatuhkan oleh kakek ternyata dua hari yang lalu tsunami di tempat ia tinggal. Dani dan nenek langsung membawa kakek pergi ke rumah sakit, setelah dari rumah sakit Dani dan nenek langsung menuju tempat terjadinya di tsunami dilihatnya banyak rumah warga yang hancur dan banyak tim kesehatan yang mencari korban jiwa nenek dan Dani mencari ayah dan bapaknya terlihatlah bahwa karena tidak selamat dari bencana tsunami sangat remuk melihat kejadian tersebut sepulangnya mereka dari situ mereka menghampiri kakek yang masih dalam rumah sakit berapa terkejutnya mereka bahwa dikatakan kaki tidak dapat diselamatkan lagi akibat serangan jantung yang ia terima. Hati nenek dan kakek sangat sedih ditinggalkan oleh orang yang mereka sayangi.
***
Setelah kejadian itu nenek dan Dani kesulitan untuk mencari uang maka, Dani hanya sekolah di sekolah yang tidak mahal. Suatu ketika Dani ditawarkan oleh pihak sekolah menerima biaya siswa karena ada nih di sekolah sangat pintar dan bertanggung jawab. Dani mengambil jurusan perikanan karena waktu dari sel dia ingin sekali meneruskan pekerjaan ayahnya yang menjadi seorang nelayan.
***
Tiga tahun kemudian Dani sudah lulus bersekolah dan menjadi nelayan perikanan. Dani pergi ke tempat kelahirannya di Aceh desa itu sudah tidak mengalami kerusakan kembali tapi sering terjadi ombak kecil-kecil di lautan Aceh. Saat Dani bersekolah ia selalu berpikir apa yang ia lakukan agar lautan tidak terjadi ombak maka dari situ ia berencana membuat pagar laut agar tidak ada lagi terjadinya ombak dan melindungi ekosistem lautan.
Dari situ Dani mulai belajar bertapa pentingnya harus menghargai lingkungan hidup yang ada di sekitar kita