Saturday, March 15, 2025

Cerpen Pagar Laut | Febriana Amanda Putri | Pagar Laut: Antara Harapan dan Kenyataan

 



Tersinar wajahku yang masih mengantuk disambut oleh mentari pagi. Aku, Febriana Amanda Putri, program studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, taruni aktif semester 2 tingkat satu, Politeknik Ahli Usaha Perikanan kampus Jakarta. Hari ini aku akan mengikuti praktik lapangan tentang “pagar laut” yang sedang ramai dibicarakan di kalangan masyarakat.



Berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan khususnya dibidang perikanan merupakan tujuan kami sebagai taruni perikanan yang sangat tertarik untuk mencari tahu

lebih jelas tentang pagar laut. Hal ini terdengar menjanjikan untuk melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan invasi air laut. Di sisi lain, banyak terdengar keluhan dari nelayan tentang

dampak negatif pagar laut terhadap mata pencaharian mereka.




Bus kampus melewati berbagai jalan kota dan menuju lokasi pembangunan pagar laut. Selama perjalanan, aku mempersiapkan diri dengan matang untuk praktik lapangan ini dengan banyak membaca artikel dan jurnal ilmiah tentang pagar laut. Sampai di Lokasi,

terlihat jelas hamparan pagar beton yang menjulang tinggi dan memanjang di sepanjang garis pantai. Pemandangan yang cukup mengesankan, namun banyak tanda tanya besar yang timbul di benakku. Pertanyaannya apakah pagar laut ini benar-benar solusi yang sudah tepat untuk menjaga wilayah pesisir?



Penjelasan dari dosen tentang tujuan pembangunan pagar laut mengawali praktik lapangan kami kali ini. Beliau menjelaskan bahwa tujuan pagar laut dibangun untuk melindungi wilayah pesisir dari intrusi air laut, abrasi, dan gelombang pasang. Selain itu, pagar laut juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dengan cara memanfaatkan pagar laut sebagai tempat budidaya kerang hijau.



Setelah mendengarkan penjelasan dari dosen, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi

dengan para nelayan setempat. Mereka menceritakan berbagai pengalaman setelah adanya

pagar laut. Banyak keluhan dari mereka karena hasil tangkapan ikan mereka menurun akibat

adanya pagar laut. Penurunan tersebut diakibatkan karena mereka kesulitan untuk mengakses wilayah penangkapan ikan karena terhalang oleh pagar laut.

"Dulu, kami bisa dengan mudah melaut kapan saja. Sekarang, kami harus menunggu air pasang untuk bisa melewati pagar laut," keluh seorang nelayan tua.



Aku merenungkan tentang dampak pembangunan pagar laut karena keluhan para nelayan tersebut. Pagar laut memang memberikan perlindungan bagi wilayah pesisir. Namun, di sisi lain, pagar laut juga memberikan dampak negatif terhadap mata pencaharian nelayan. Melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas merupakan kewajiban kami sebagai taruni teknologi pengolahan hasil perikanan. Pagar laut bukan hanya masalah teknik sipil, tetapi

juga masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.




Setelah praktik lapangan telah selesai, aku kembali ke kampus dengan banyak pertanyaan yang memenuhi kepalaku. Aku harus mencari tahu lebih banyak tentang kelebihan dan

kekurangan pagar laut, serta kejanggalan perizinannya. Sedikit demi sedikit aku telah

mendapatkan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan berita media massa. Dari hasil pencarianku, aku menemukan beberapa argumen tentang

kelebihan dan kekurangan pagar laut. Kelebihan Pagar Laut:

  • Melindungi wilayah pesisir dari abrasi, intrusi air laut, dan gelombang pasang.

  • Dapat menjadi tempat budidaya kerang hijau.

  • Meningkatkan ketahanan wilayah pesisir terhadap perubahan iklim.




Kekurangan Pagar Laut:


  • Menurunkan hasil tangkapan ikan.

  • Menghambat akses nelayan ke wilayah penangkapan ikan.

  • Merusak ekosistem laut.

  • Membutuhkan biaya pembangunan dan pemeliharaan yang besar.

Bahkan aku juga menemukan beberapa kejanggalan pada perizinan pembangunan pagar laut. Beberapa proyek pagar laut tidak memiliki izin yang lengkap atau bahkan tidak memiliki izin sama sekali. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan transparansi proses

perizinan.




Sebagai taruni yang berada di bawah naungan kementrian KKP, ada beberapa point penting yang perlu di perhatikan:

Dampak Lingkungan: Kajian dampak lingkungan yang komprehensif sangat dibutuhkan dalam pembangunan pagar laut. Kajian ini harus melibatkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk ahli ekologi, ahli perikanan, dan ahli sosial.

Keterlibatan Masyarakat: Dalam proses perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan pagar laut harus melibatkan masyarakat pesisir. Kebutuhan dan aspirasi mereka harus dipertimbangkan dengan baik.

Transparansi dan Akuntabilitas: Proses perizinan pembangunan pagar laut harus

transparan dan akuntabel. Publik dapat mengakses informasi tentang proyek pembangunan pagar laut.

Pengawasan dan Evaluasi: Pembangunan dan pengelolaan pagar laut harus diawasi dan dievaluasi secara berkala. Hasil pengawasan dan evaluasi ini harus dipublikasikan kepada publik.



Aku sangat yakin solusi yang efektif untuk melindungi wilayah pesisir dapat dilakukan dengan cara pagar laut, asalkan dibangun dan dikelola dengan baik. Namun, jika tidak,

masalah baru bagi masyarakat pesisir dan lingkungan laut akan timbul karena hal tersebut.




"Selain dampak langsung pada nelayan dan industri pengolahan, pagar laut juga berpotensi mengganggu ekosistem secara lebih luas," pikirku sambil menatap hamparan pagar beton yang terkena ombak, " keanekaragaman hayati laut dapat dipengaruhi oleh perubahan arus laut, sedimentasi, dan kualitas air. Berbagai spesies ikan yang bergantung pada habitat ini, terumbu karang yang rapuh, dan padang lamun bisa terancam."

aku teringat pelajaran tentang ekologi laut yang pernah ku pelajari. Ekosistem laut terdiri dari banyak jaringan yang saling terkait. Satu komponen sistem dapat terpengaruh oleh yang lain.

Pagar laut yang pada awalnya dibuat untuk melindungi satu aspek, akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada aspek lain juga.



Aku berbisik, "Ini bukan hanya masalah teknis, tapi juga masalah etika. Kita harus

mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan kita dalam jangka panjang." Selain menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir secara keseluruhan,

pembangunan pagar laut seharusnya menguntungkan semua orang.






Sambil mempertimbangkan hasil risetku, "Aku juga mempertanyakan kejanggalan dalam proses perizinan." Banyak proyek pagar laut yang terkesan terburu-buru dan tidak melakukan penelitian yang memadai tentang dampak lingkungannya. Beberapa dibangun tanpa izin. Ini membuat orang bertanya-tanya apakah ada kepentingan di balik layar.



Aku berpikir jika proyek-proyek seperti ini dilanjutkan betapa berbahayanya wilayah pesisir kita. Kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial pasti akan terjadi, yang seharusnya sumber daya laut dimiliki dan dikelola oleh masyarakat pesisir, tetapi justru mereka yang dirugikan.



Tekadku sebagai taruni yang telah belajar di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyuarakan kebenaran, “Kebijakan dan proyek pembangunan di wilayah pesisir harus dapat dipastikan berdasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan, transparansi, dan partisipasi masyarakat."

Aku membayangkan betapa rentannya wilayah pesisir kita jika proyek-proyek seperti ini terus berlanjut. Bukan hanya kerusakan lingkungan yang akan terjadi, tetapi juga

ketidakadilan sosial. Masyarakat pesisir yang seharusnya menjadi pemilik dan pengelola sumber daya laut, justru terpinggirkan dan dirugikan.



Sebagai taruni teknologi pengolahan hasil perikanan harus berkontribusi dalam mencari solusi yang terbaik untuk pengelolaan wilayah pesisir. Demikian juga, aku ingin memastikan bahwa pembangunan pagar laut dilakukan dengan mempertimbangkan semua aspek, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.



Aku sangat yakin dalam hal ini masih ada harapan untuk memperbaiki keadaan. Jika dibangun dan dikelola dengan bijaksana, pagar laut bisa menjadi solusi yang bermanfaat. Namun sebaliknya, pagar laut justru akan menjadi simbol kerusakan dan ketidakadilan.

Tekadku sangat kuat untuk terus belajar, berdiskusi, dan beraksi, demi masa depan kelautan dan masyarakat serta wilayah pesisir yang lebih baik.