Puisi M.Z. Billal
Pukul 2 Pagi
aku
benci saat kedua mataku
sulit
terpejam
sementara
orang-orang
bersukaria
pergi mengail
ikan
kenangan di kolam waktu
dan
berteduh di bawah
rimbunnya
pohon harapan
di
dalam mimpi
sementara
pada pukul 2 pagi
aku
masih ditemani
segelas
teh yang mulai basi
dan
menjelma puisi yang pasi
dalam
kesunyian serupa mangsi
semua
ini tersebab rindu
yang
hilang kendali
dan
sunyi menjadi
api
yang membakar
dirinya
sendiri
2024
Merayakan Kepergian
/1/
kita sudah sepakat. tetap
saling
mengasihi
tapi
tidak perlu lagi
saling mencintai.
kita masih akan merawat
jalan setapak menuju pulang
kalau-kalau nanti
tanpa janji kita bertemu di sini
/2/
kita merayakan kepergian
juga merayakan kepulangan
tetapi kita pastikan
luka-luka benar sudah pulih
kita saling menanyakan kabar.
tanpa harus ada pelukan
sebab ciuman-ciuman telah
dituntaskan
pada masa sebelum ini
/3/
kita masih akan terus menulis
puisi yang membicarakan tentang
rindu.
tapi cinta jangan sekali-kali
berani tumbuh lagi di ladang yang sepi
dan kita selalu sepakat. tetap
saling
mengasihi.
sebab kita tak pernah tahu
barangkali akan jatuh hati sekali lagi.
2024
Sesuatu yang Bodoh
ialah ketika aku tahu bahwa kau
tidak mencintaiku, tapi aku
masih saja
setia mengunjungimu seperti
gerimis
di musim kemarau panjang.
berkali-kali aku memaksa jatuh
di halaman rumahmu
segalanya mengering, mendebu.
namun ketika
musim hujan tiba di berandamu,
kau justru
tidak sedang berada di dalam
rumah.
kau bepergian bersama
anak-anakmu
dan manusia lain yang bukan
aku.
aku adalah musim demi musim
yang memang tidak ditakdirkan
mengunjungimu.
tapi masih selalu ingin
mengunjungimu.
2024
Pulih
tapi sebetulnya aku,
tidak baik-baik saja
Tuhan.
Kau benar, cinta
memang tidak menyembuhkan.
ia menenangkan, ia jalan
pulang.
jadi, tolong.
pulihkan aku. pugar aku seperti
rumah ibadah.
ruang sepi tempat
kita bicara berdua. ya, berdua saja!
tentang sungai-sungai, tentang
pepohonan
dan tentang badai yang mengamuk
ribuan hari dalam diriku.
2024
Sebelum Tidur
sepuluh detik, sebelum lelaki
itu
memadamkan lampu tidur
ia berbisik kepada seseorang
yang kelelahan dalam tubuhnya.
“perjalanan esok membutuhkan
lebih
banyak pelukan. tungkaimu mesti
kuat
menahan harapan dan rindu yang
menjelma
jadi panas dan hujan, juga asap
dan debu
di sepanjang jalan ingatan.”
lalu lelaki itu pun terpejam, membiarkan
seseorang itu ke luar dari
tubuhnya
dan pulang menuju tanah
kelahiran
bernama izinkan aku
bersandar sebentar.
2024
Binatang Paling Mengerikan di Muka Bumi
aku
kau
kita
dan manusia-manusia
lainnya.
kita merencanakan jutaan rasa sakit
kita pula yang memulihkannya.
dan selalu kita
yang kelak
memangsanya.
2024
_______
Penulis
M.Z. Billal, lahir di Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Seorang Guru
Sekolah Dasar. Menulis cerpen, cerita anak, dan puisi. Bukubukunya yang telah
terbit berupa novel remaja berjudul Fiasko
(2018), kumpulan puisi berjudul Cara
Kerja Perasaan (2022), dan kumpulan cerpen berjudul Sebuah Tempat di Tepi Lelap (2022). Karya-karyanya juga dimuat di
berbagai media cetak dan digital seperti kompas.id, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat,
bacapetra.co, dll, serta sejumlah antologi nasional.
Kirim naskah ke
redaksingewiyak@gmail.com